SuaraBali.id - Curah hujan dengan intensitas tinggi beberapa hari belakangan mengguyur seluruh wilayah Bali mengakibatkan bencana banjir hingga tanah longsor.
Menurut prakirawaan BMKG Wilayah III, Lia Cahyani, saat ini sebagian besar wilayah Bali telah masuk musim penghujan dimana pada masa musim penghujan intensitas turunnya hujan akan lebih sering dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.
Hujan yang terjadi dalam 2 hari berturut-turut belakangan ini menurutnya disebabkan karena anomali suhu muka laut yang masih cukup hangat dan massa udara juga cukup basah di sekitar wilayah Bali.
Alhasil, kondisi ini mendukung terbentuknya awan-awan hujan. Selain itu, kondisi atmosfer bersifat sangat dinamis.
Baca Juga:Tagar Pray For Bali Dan Pray For Jembrana Jadi Trending Topic di Twitter
Kondisi ini diperkirakan masih akan terjadi hingga, 3 hari kedepan.
"Semakin labil atmosfernya maka, semakin mudah terbentuk awan berpotensi hujan, jika atmosfer sudah stabil maka, kondisi disuatu daerah akan cenderung berawan. Kondisi tersebut normal terjadi disaat musim penghujan," jelasnya, Selasa (18/10/2022) di Tuban, Badung.
Untuk kondisi cuaca besok (hari ini-red) masih berpotensi untuk terjadi hujan intensitas ringan-lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang berdurasi singkat di sebagian besar wilayah Bali.
Dia menghimbau, agar masyarakat, tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana dapat ditimbulkan dari cuaca ekstrem seperti banjir, genangan air, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang dan kilat atau petir, dan agar selalu memperhatikan informasi BMKG khususnya peringatan dini cuaca ekstrem terbaru.
Baca Juga:Korban Banjir di Jembrana Dijanjikan Alokasi Tanah Untuk Tempat Tinggal Baru