Kondisi Terakhir 6 Dari 22 Pasien Gagal Ginjal Akut Misterius di Bali

Dokter Nila menerangkan bahwa sejak Agustus 2022 pasien gagal ginjal akut misterius atau Acute Kidney Injury (AKI) yang dirawat RSUP Prof Ngoerah berjumlah 17

Eviera Paramita Sandi
Selasa, 18 Oktober 2022 | 09:40 WIB
Kondisi Terakhir 6 Dari 22 Pasien Gagal Ginjal Akut Misterius di Bali
Dokter Divisi Nefrologi KSM Ilmu Kesehatan Anak RSUP Prof Ngoerah dr. Gusti Ayu Putu Nilawati (kiri) saat memberi keterangan soal pasien gagal ginjal akut misterius di Denpasar, Senin (17/11/2022). [ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari]

SuaraBali.id - Kasus gagal ginjal akut misterius di Bali jadi perhatian banyak pihak. Diketahui sebelumnya ada 17 pasien gagal ginjal akut misterius yang dirawat di RSUP Prof Ngoerah.

Kini 11 diantaranya dilaporkan keadaanya mulai membaik. Hal itu disampaikan oleh dokter ahli dari Divisi Nefrologi KSM Ilmu Kesehatan Anak RSUP Prof Ngoerah dr. Gusti Ayu Putu Nilawati.

"Satu orang itu (pasien usia 17 tahun) tidak dicuci darah karena ketika kita kasih obat fungsi ginjalnya membaik, mungkin inflamasinya berkurang," kata Dokter Nila, Senin (18/10/2022).

Dokter Nila menerangkan bahwa sejak Agustus 2022 pasien gagal ginjal akut misterius atau Acute Kidney Injury (AKI) yang dirawat RSUP Prof Ngoerah berjumlah 17 anak terdiri dari 10 laki-laki dan tujuh perempuan.

Baca Juga:Setelah Diterjang Banjir Bandang Kini Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk Kembali Dibuka

Sedangkan saat ini 11 anak meninggal dunia, lima orang dipulangkan, dan satu anak rawat inap.

"Dari lima yang dipulangkan ada yang obat anti peradangannya dilanjutkan, tapi diturunkan (dosisnya) pelan-pelan. Sedangkan cuci darah syukurnya tidak lanjut, biasanya ada CKD Chronic Kidney Disease (gagal ginjal kronis) tapi lima ini tidak. Artinya suatu proses peradangan yang bisa teratasi ginjalnya membaik, tidak berlanjut jadi kronis," ujarnya.

Seorang anak berusia 17 tahun sampai saat ini masih dirawat, sebelumnya gadis itu sudah mendapat perawatan di beberapa rumah sakit karena mengalami demam dan nyeri perut.

"Waktu itu gejalanya tanggal 9 Oktober, di RS rujukan ditemukan kencingnya berkurang 0,1 mililiter per kilogram berat badan per jam. Mudah-mudahan kita tidak terlalu lama merawat ya, artinya sampai lima hari ini pengobatannya sudah kita berikan. Perkembangan pasien membaik, mudah-mudahan minggu ini bisa pulang," kata Dokter Nila.

Menurutnya, pasien berusia 17 tahun itu ketika masuk fungsi ginjalnya turun sekitar 79 persen, kemudian penurunannya menjadi 61 persen.

Baca Juga:Hujan Lebat Disertai Kilat Dan Angin Kencang Masih Berpotensi Terjadi di Bali Hari Ini

Pada tanggal 14 Oktober penurunannya 54 persen, tanggal 15 Oktober penurunan berkurang menjadi 46 persen, artinya saat ini fungsi ginjalnya 53,9 persen.

Dari 17 pasien yang masuk ke RSUP Prof Ngoerah, 13 di antaranya melakukan cuci darah, dua orang belum melakukan cuci darah, dan dua lainnya tidak ada indikasi cuci darah meskipun mengalami gagal ginjal.

10 dari 13 pasien yang menjalani cuci darah, kata dia, mengalami fungsi ginjal yang membaik, akan tetapi beberapa diantaranya meninggal dunia karena penyakit misterius itu telah merambat ke organ tubuh lain seperti otak dan jantung.

Hingga saat ini, dokter anak di RSUP Prof Ngoerah itu belum dapat menjamin seluruh pasien gagal ginjal akut misterius dapat sembuh dengan total, hal tersebut lantaran perlunya waktu hingga lima tahun ke depan untuk penelitiannya, pun juga karena penyakit ini kerap merambat.

"Pesannya, apapun penyebabnya, kita akan berproses sebaik baiknya mencari penyebabnya. Kepada masyarakat apapun sakit anaknya, tetap perhatikan intensitas kencingnya," tutup Dokter Nilawati. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini