Kasus Gagal Ginjal Misterius Serang Anak-anak di Bali, Dinilai Berbahaya

Menurutnya banyak kasus gagal ginjal yang memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lain.

Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 15 Oktober 2022 | 09:35 WIB
Kasus Gagal Ginjal Misterius Serang Anak-anak di Bali, Dinilai Berbahaya
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Bali dr. I Gusti Ngurah Sanjaya Putra (kiri) saat menjelaskan kondisi penyakit gagal ginjal akut misterius yang dialami balita di Denpasar, Jumat (14/11/2022). [ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari]

SuaraBali.id - Terdapat satu kesamaan dari sebagian besar kasus gagal ginjal akut misterius yang menyerang anak-anak, khususnya yang dirawat di RSUP Prof Ngoerah. Hal ini disampaikan oleh Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Bali I Gusti Ngurah Sanjaya Putra.

Menurutnya banyak kasus gagal ginjal yang memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lain.

Kasus gagal ginjal akut misterius yang menyerang ratusan anak di Indonesia secara mendadak ini ditekankan Sanjaya merupakan sebuah penyakit yang berbahaya. Oleh sebab itu perlu kewaspadaan dan deteksi sedini mungkin.

"AKI angka kematiannya cukup tinggi, makanya perlu waspada mendeteksi sedini mungkin. Kalau ada gejala infeksi saluran cerna dan tidak kencing harus segera diperiksa, karena akan berdampak berat kalau harus cuci darah sampai terminal berat bisa meninggal," ujar Sanjaya, Jumat (15/10/2022).

Baca Juga:Moli Ditangkap Polisi Lagi Seusai Ambil Motor Orang Sembahyang di Buleleng

"Dari 17 orang yang ditangani, ini sementara dari banyak kasus memiliki keterkaitan satu sama lain, tapi belum dianggap sebagai penyebab. Karena ada MISC (Multisystem Inflammatory Syndrome in Children), banyak juga kasus yang sama di luar," katanya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang ada, sebagian besar anak penderita Acute Kidney Injury (AKI) misterius itu memiliki hasil tes antibodi positif, sehingga ada kemungkinan sebelumnya pasien pernah tertular COVID-19.

"Tes antibodinya positif, itu menandakan terbentuk antibodi alamiah, menandakan pernah menderita COVID-19 yang tidak diketahui orang tuanya, dan ini yang banyak kasusnya," ujar dokter RSUP Prof Ngoerah itu.

Dari 17 pasien yang dirawat di RSUP Prof Ngoerah sejak Agustus 2022, enam diantaranya mengalami perburukan yang cepat, sehingga tak menjalani tes, sementara sisanya memiliki antibodi positif.

"Tapi, ada pasien yang negatif, kita ulang pemeriksaannya, karena gejalanya sama dan hasilnya tetap negatif. Sampai saat ini kita tidak bisa pastikan ini karena MISC, makanya disebut AKI misterius, karena dari yang baik-baik saja malah fungsi ginjalnya turun drastis," kata Sanjaya kepada media.

Baca Juga:Kapala DPMPTST Badung Sebut Investasi yang Masuk Capai Rp 7,3 Triliun

Adapun seluruh pasien dan dokter menyebut hanya empat anak yang telah mendapat suntikan vaksinasi COVID-19, lantaran anak lainnya usianya belum mencukupi untuk mendapat dosis vaksin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini