BMKG Siapkan Rencana Kontingensi Bila Terjadi Bencana di Bali Saat KTT G20

Potensi risiko bencana tersebut adalah gempa bumi dan tsunami.

Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 01 Oktober 2022 | 11:50 WIB
BMKG Siapkan Rencana Kontingensi Bila Terjadi Bencana di Bali Saat KTT G20
Pemerintah bangun terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali untuk tamu KTT G20. (Antara)

SuaraBali.id - Selama pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali dari 15 sampai 16 November 2022, potensi bencana alam di Pulau Dewata sudah dimitigasi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Potensi risiko bencana tersebut adalah gempa bumi dan tsunami.

"Rencana kontingensi sudah disiapkan secara matang untuk menghadapi risiko bencana gempa bumi dan tsunami," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati sebagaimana dikutip dalam siaran pers BMKG di Jakarta, Sabtu (1/10/2022).

"Kami juga terus melakukan pengecekan secara berkala dengan melibatkan berbagai instansi terkait guna mendukung kesuksesan agenda KTT G20. Semoga ikhtiar ini dimudahkan dan dilancarkan," tambahnya.

Baca Juga:Traffic Bandara Ngurah Rai Bali Tinggi, Pengamat Sarankan Tampah Kapasitas Penerbangan

Selain itu menurutnya BMKG sudah mempersiapkan skenario penanganan bencana alam selama pelaksanaan KTT G20 di Bali bahkan sampai mempersiapkan langkah-langkah untuk menghadapi skenario bencana terburuk, gempa bumi dengan magnitudo 8,5 yang dapat membangkitkan gelombang tsunami dalam tempo 20 hingga 38 menit.

"Mudah-mudahan KTT G20 berjalan aman dan lancar, tidak ada kejadian gempa bumi ataupun tsunami. Namun, apabila terjadi sewaktu-waktu, BMKG bersama BNPB, BPBD, TNI/Polri, sudah siap dengan skenario terburuk," katanya.

Adapun fokus utama aksi mitigasi yakni memastikan keamanan dan keselamatan presiden dan pemimpin tinggi negara peserta pertemuan G20 apabila Bali mengalami gempa bumi dan tsunami.

Menurut dia, BMKG bersama dengan berbagai instansi pemerintah yang lain telah menyiapkan Sistem Peringatan Dini dan Respons Cepat Kedaruratan, termasuk jalur evakuasi, rambu evakuasi, dan tempat evakuasi sementara yang aman serta sinergi antar-pihak dalam penanganan kedaruratan.

Area VVIP Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Hotel The Apurva Kempinski Bali, dan Kawasan Mangrove Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai Bali, menurut dia, disiapkan sebagai tempat evakuasi.

BMKG sudah memastikan bangunan dan area tersebut konstruksinya tahan gempa hingga magnitudo 8,5.

Dengan rencana mitigasi yang telah dipersiapkan selama lebih dari satu tahun, Dwikorita optimistis jumlah korban dan kerugian bisa diminimalkan apabila terjadi bencana selama penyelenggaraan KTT G20.

"Insya Allah, target BMKG adalah tidak ada korban jiwa dan tidak ada kerugian yang berarti," demikian Kepala BMKG. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini