SuaraBali.id - Sebelum perhelatan puncak KTT G20 di Bali nanti, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung di Kota Denpasar akan ditutup.
Menurut Gubernur Bali, Wayan Koster TPA terbesar di Bali itu ditutup karena Denpasar sudah memiliki tiga lokasi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang diyakini kapasitasnya bisa menggantikan TPA Suwung.
Dimana ia mengatakan bahwa masing-masing TPST, kata dia, mampu mengelola sampah sekitar 1.000 ton per hari.
"Pengoperasian tiga unit di TPST Denpasar, mampu mengelola sampah lebih dari 1.000 ton per hari. Maka, TPA Sarbagita Suwung, yang menjadi tempat penumpukan sampah sejak berpuluh-puluh tahun akan ditutup pada akhir bulan Oktober 2022, sebelum pelaksanaan pertemuan Presidensi G20," kata Koster di Denpasar, Rabu (28/9/2022).
Baca Juga:Bule Inggris Hilang di Pantai Blue Lagoon Karangasem Saat Snorkeling
"Jadi, kita urusin Kota Denpasar lebih bahagia. Karena, mewarisi beban sampah yang sangat berat, terus di situ ditumpuk. Jadi, kita dapat jalan sekarang menemukan pola baru dan didukung penuh oleh Pemerintah Pusat," imbuhnya.
Hal ini bertujuan agar masalah sampah terutama sampah plastik di Denpasar berkurang.
"Dengan, memantapkan pelaksanaan program pembatasan timbunan sampah plastik sekali pakai. Memantapkan pelaksanaan program sampah berbasis sumber di desa, kelurahan dan Desa Adat, membangun 102 unit TPS-3R di Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan, dan membangun tiga unit TPST di Denpasar," ujarnya.