SuaraBali.id - Guru Sekolah Satu Atap Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Puncak Jeringo dan SMPN Satu Atap 2 Suela di Kecamatan Suela, Lombok Timur (Lotim) mengeluhkan kondisi air bersih.
Siswa SD yang datang ke sekolah terkadang tidak mandi dari rumah. Nanti sampai di sekolah, para guru pun berinisiatif memandikan siswa.
Salah satu guru kelas SDN 1 Jeringo yang juga menjabat wali kelas, Marwah mengaku siswanya yang datang ke sekolah ada yang belum mandi.
Sehingga wali kelas atau guru lain akan memandikan siswa. Supaya lebih segar dalam mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Marwah memaklumi jika kondisi di rumah anak didiknya juga dilanda kekeringan. Sehingga siswa tidak mandi ke sekolah.
"Banyak siswa kami belum mandi dari rumah, ya kami mandikan seolah-olah memandikan anak-anak kecil kami di rumah," keluhnya saat ditemui disela-sela mengajar, Senin (19/9/2022)
Jika siswanya tidak dimandikan, Marwah mengakui kondisi ruang belajar bau apek. Solusi satu-satunya memandikan siswa.
Untuk kelas I dan II dimandikan oleh guru dan kelas III ke atas diminta hanya mencuci muka saja. Tidak tanggung-tanggung, pihak sekolah pun sudah menyediakan keperluan mandi siswanya mulai dari sabun, pasta gigi, hingga handuk.
"Terkadang kami temukan baju siswa yang terlihat kotor kayak gak pernah dicuci," sambungnya.
Marwah mengakui, kondisi di sekolahnya juga hampir sama dengan rumah siswa dilanda kekeringan. Sebab di belakang sekolah hutan sudah dibabat dan gersang.
Untuk mendapatkan air bersih, sekolah mengisi empat tangki air yang ada di sekolah. Setiap tangki berisi 1500 liter. Air ini dibeli Rp250 ribu satu tangki.