Melihat Pembuatan Gerabah di Lombok hingga Ekspor Luar Negeri

Istitahat hanya solat dan makan. Sejauh ini harga gerabah miliknya berkisar Rp 20-100 ribu.

Suhardiman
Minggu, 28 Agustus 2022 | 13:47 WIB
Melihat Pembuatan Gerabah di Lombok hingga Ekspor Luar Negeri
Pengrajin gerabah saat 'ngalusang' atau menghasulkan gerabah supaya terlihat indah dan menawan, Minggu (28/8/2022). [Suara.com/Toni Hermawan]

Setelah mulai bangkit, beberapa tahun lalu terjadi gempa dahsat di Pulau Lombok dan baru-baru ini adanya pandemi covid-19 yang menyerang dunia.

"Saat Covid-19 Pemda Lotim cukup tanggap, semua dinas-dinas diwajibkan menggunakan alat cuci tangan menggunakan bong (wadah air) sehingga banyak permintaan pembuatan bong," katanya.

Beberapa waktu lalu pihaknya sudah mengekspor gerabah ke Prancis, Abu Dhabi, dan baru-baru ini adanya permintaan dari Australia.

Hal ini buah kerja sama semua pihak. Sebab villa ataupun pengusaha penginapa di wilayah Lotim membawa tamu jalan-jalan ke gerabah yang ada di Masbagik Timur.

Baca Juga:Sidang Etik Kasus Pembunuhan Brigadir J Ternyata Banjir Air Mata: Saksi Menangis Menyesal, Ferdy Sambo Tidak

"Semoga pemerintah tidak bosan membina kami dan para pengrajin akan tetap belajar menghasilkan karya yang lebih menawan," katanya.

Gubernur NTB Zulkieflimansyah meminta pemerintah Lotim melalui dinas terkait untuk mendefiniskan gerabah yang ada, apakah hanya untuk hiasan atau pun cindremata.

Kemudian mendata jumlah pengrajin dan menentukan pasar dari gerabah-gerabah yang ada. Sebab dikhawatirkan jika salah definisi dan salah pasar makanya semua akan salah.

Kontributor: Toni Hermawan

Baca Juga:Ini Dia Trik Menghindari Rasa Dingin di Pesawat Terbang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini