Cacar Monyet Masuk Indonesia, Jokowi Minta Segera Siapkan Vaksin

Jokowi meminta masyarakat tak perlu panik karena cacar monyet tidak menular melalui kontak langsung.

Eviera Paramita Sandi
Rabu, 24 Agustus 2022 | 08:10 WIB
Cacar Monyet Masuk Indonesia, Jokowi Minta Segera Siapkan Vaksin
Ilustrasi Cacar Monyet (Shutterstock)

SuaraBali.id - Kasus penyakit cacar monyet atau monkeypox mulai menyebar di Indonesia. Presiden Joko Widodo pun memerintahkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk melakukan pencegahan. Salah satunya dengan menyiapkan vaksin cacar monyet.

"Sudah saya perintahkan kepada menkes, yang pertama urusan vaksin segera," kata Jokowi di TMII, Jakarta Timur, Selasa (23/8/2022).

Selain itu, Jokowi juga memerintahkan untuk memperketat pengecekan di semua pintu masuk ke Indonesia. Lalu pengecekan di tempat-tempat yang memiliki interaksi masyarakat yang tinggi.

Namun demikian, Jokowi meminta masyarakat tak perlu panik karena cacar monyet tidak menular melalui kontak langsung.

"Tapi ini juga kita tidak perlu terlalu panik karena penularannya lewat kontak langsung, bukan lewat droplet."

Satu kasus konfirmasi positif cacar monyet di Jakarta pada pasien berusia 27 tahun.

Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril menyampaikan bahwa pasien itu baru saja bepergian dari luar negeri dan mengalami gejala demam pada 14 Agustus 2022.

"Hari ini ada satu terkonfirmasi dari Jakarta, baru satu berusia 27 tahun, dapat laporan pemeriksaan PCR tadi malam," ujar Syahril saat konferensi pers, Sabtu (20/8).

Cacar monyet adalah penyakit akibat infeksi virus monkeypox, yang menyebabkan penderitanya alami ruam akut seperti papula atau jerawat menonjol, vesikel atau pustula (jerawat berisi nanah) yang tidak bisa dijelaskan di negara non endemis atau negara selain Afrika.

Selain mengalami demam, pasien juga mengalami pembengkakan kelenjar di leher, dan mengalami ruam di tangan, kaki, leher, wajah dan di area genital.

"Saat ini keadaan pasien baik-baik saja, dalam istilah Covid-19 gejala ringan, pasien tidak perlu dirawat cukup isoman di rumah," tutur Syahril.

Adapun kasus konfirmasi cacar monyet ini merupakan kasus ke-23 yang diperiksa Kemenkes. Sementara itu 22 kasus sebelumnya suspek atau dicurigai hingga discard atau disingkirkan karena negatif tes PCR cacar monyet.

Sedangkan untuk satu kasus ini, dinyatakan positif melalui tes PCR selama dua hari. Apalagi ia memiliki masa inkubasi yang lama yaitu 21 hari sebelum akhirnya menimbulkan gejala.

"Dinkes Jakarta lalu lakukan surveilans kepada kontak erat pasien, untuk lakukan pemeriksaan, apakah kasus cacar monyet yang menular memerlukan kontak tracing pernah kontak erat dengan pasien tersebut," tutup Syahril.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak