“Jumlah pengunjung juga tidak terlalu ramai dibanding sebelum COVID-19, bisa dilihat dari daya tampung parkir, sebelumnya parkir selalu penuh, sekarang tidak lebih separuh dari lahan parkir, ramainya paling momentum hari raya, misal menjelang Nyepi, hari-hari biasa tida terlalu ramai,” imbuhnya.
Manajemen Tiara Dewata tidak terlalu merisaukan landmark di Jalan Mayjen Sutoyo, pihak pengelola sudah melakukan sosialisasi melalui berbagai kanal, selain itu di akhir-akhir masa di lokasi yang lama, digelar diskon bagi pengunjung sekaligus memancing pelanggan setia untuk datang dan mengetahui informasi kepindahan Tiara Dewata ke lokasi yang baru.
“Kami terus berupaya dekat dengan konsumen, informasi saluran sudah banyak model menjembatani konsumen dengan kami, kami juga memberikan diskon sambal kami informasikan kepada pelanggan,” ujar dia
“Gedung ini bukan aset pribadi tapi asset pemerintah, apapun policy pemerintah harus kami ikuti, kami harus akhiri kontrak harus berakhir, tidak ada hal yang sifatnya sengketa, kontrak murni habis sehingga kami harus pindah,” pungkas Novie.
Baca Juga:Manajemen Supermarket Tiara Dewata Ungkap Alasan Pindah Lokasi : Kontrak Kita Habis
Kontributor Bali : Yosef Rian