Monkey Forest Hingga Puri Ubud Jadi Akan Jadi Pilihan Wisata Untuk Delegasi G20 di Bali

Ribuan peserta itu sudah tentu menjadi potensi meningkatnya angka kunjungan wisata di Bali, dan Ubud yang menjadi destinasi wisata favorit.

Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 27 Mei 2022 | 08:00 WIB
Monkey Forest Hingga Puri Ubud Jadi Akan Jadi Pilihan Wisata Untuk Delegasi G20 di Bali
Turis sedang mendokumentasikan anak monyet di Monkey Forest, Ubud, Bali.

SuaraBali.id - 38 pemimpin dunia dan 60 menteri negara anggota G20 (20 negara) direncanakan akan hadiri pertemuan di Bali pada 15-16 November 2022. Diperkirakan ada 6.500 peserta dari 20 negara yang akan hadir dalam KTT G20 mendatang.

Jumlah tersebut belum termasuk dari media asing yang akan meliput kegiatan KTT G20. Belum lagi ajang pertemuan B20 itu dihadiri para pengusaha kelas dunia. B20 atau Business 20 merupakan forum dialog resmi G20 yang akan melibatkan sekitar 1.000 pebisnis yang merupakan delegasi dari negara-negara G20.

Ribuan peserta itu sudah tentu menjadi potensi meningkatnya angka kunjungan wisata di Bali, dan Ubud yang menjadi destinasi wisata favorit.

Karena selain menawarkan wisata keindahan alam juga terkenal sebagai wisata obat.

Baca Juga:Dua Perempuan Diduga di Gianyar Diam-diam Direkam Saat Ngecor Rumah Bersama

Nama Ubud berasal dari kata ubad (bahasa Bali) yang artinya obat. Karena di sekitar daerah Campuhan Ubud, banyak ditemukan tanaman obat untuk pengobatan secara tradisional.

Wisatawan yang datang ke Ubud umumnya untuk yoga dan meditasi. Tempat yoga sudah seperti minimarket berada di tiap sudut.

Ditambah menjamurnya restoran sehat, vegetarian, yang dibutuhkan orang-orang yang suka Yoga, meditasi dan memiliki pola hidup sehat

Apalagi peserta pertemuan G20 di Bali ini memiliki topik dan tugas yang berat. Jadi pertemuan perlu diiringi dengan wisata di sejumlah destinasi di Ubud, sekaligus menjadi obat lelah dan merelaksasi pikiran.

Inilah pilihan tempat untuk rekreasi peserta G20 di Bali :

Baca Juga:Menikmati Siang Hari di Jalan Setapak Dan Pesisir Pantai Mertasari

Monkey Forest

Hutan Monyet Ubud Bali atau Ubud Monkey Forest Bali itu merupakan daerah konservasi hutan dan rumah bagi sekitar 900 monyet yang hidup di sana. Di hutan seluas 12,5 Ha ada 186 spesies pohon yang dapat dinikmati para pengunjung.

“Karena merupakan kawasan hutan jadi suasananya tenang, teduh dan nyaman bagi para wisatawan yang dapat menghirup udara segar sepuas-puasnya,” kata General Manager Ubud Monkey Forest, Nyoman Sutarjana

Pengelolaan Kawasan hutan di jantung desa Ubud ini merupakan usaha masyarakat setempat sejak tahun 1970an. Upaya itu membuahkan banyak prestasi, di antara nya menerima penghargaan Kalpataru pada tahun 2012. Jadi Ubud Monkey Forest itu merupakan BUMDes.

Setelah sukses merawat konservasi hutan, Desa Padangtegal telah membangun rumah kompos sejak tahun 2012. Rumah kompos di area Ubud Monkey Forest memiliki luas 40 are (4.000 meter persegi) akan mengolah limbah sampah rumah tangga masyarakat setempat untuk dijadikan pupuk kompos.

“Jadi rumah kompos di Kawasan Ubud Monkey Forest menjadi destinasi wisata baru, wisata edukasi, bagaimana masyarakat desa mengatasi masalah sampah yang akhirnya dapat diolah menjadi pupuk kompos,” kata Kades Desa Adat Padangtegal I Made Gendra.

Tegalalang

Para peserta G20 dan B20 juga dapat menikmati hamparan sawah yang tertata rapi di Desa Tegalalang. Melihat profesi masyarakat Bali yang hidup dari sektor pertanian.

Berbagai sarana permainan telah dibangun di desa wisata itu. Para pengunjung selain menikmati hamparan sawah yang indah juga dapat menikmati ayunan sambal menikmati hamparan sawah. Permainan ayunan ini merupakan wisata adventure.

Selain itu ada bersepeda di udara. Para wisatawan dapat bersepeda di udara dari satu titik ke titik yang lain dengan latar belakang persawahan. Wisata berpetualang yang mengasyikkan sambil menikmati hamparan sawah yang menyejukkan mata.

Di Kawasan wisata ini, banyak restoran dan café yang menawarkan berbagai kuliner khas Bali serta kopi Luwak. Jadi para wisatawan dapat makan siang sampil mencicipi kopi dengan pemandangan sawah yang hijau.

Karya Seni

Seni lukisan Ubud sudah terkenal ke seluruh dunia, seni patung, seni tabuh juga seni tarinya seperti; tarian Legong Ramayana, tarian Kecak, tarian Janger dan tarian Barong, dan lain-lain ini dipentaskan setiap malam sekitar areal Ubud.

Di daerah Ubud, para wisatawan dapat menikmati berbagai karya seni. Banyak toko yang menjual karya seni lukisan yang dapat menghiasi ruangan tamu atau kamar tidur, patung dan kerajinan tangan (handcraft) mulai dari perlengkapan rumah tangga, hiasan di ruang tamu hingga di taman rumah.

“Sayang Pasar Ubud sedang dalam renovasi. Namun para wisatawan tetap dapat membelanjakan uangnya untuk membeli souvenir dan kerajinan tangan di banyak toko di daerah Ubud,” kata Bupati Gianyar I Made Mahayastra.

Letih jalan-jalan saat pagi hingga sore hari di berbagai Kawasan wisata dan kuliner di Ubud, para wisatawan dapat beristirahat sambil menyaksikan berbagai tarian tradisional Bali di Puri Ubud, dan berbagai lokasi di Kawasan Desa Ubud yang banyak menawarkan tontonan tarian tradisional.

Pertemuan di Bali jangan sampai terlewatkan untuk berwisata ke Ubud, Kabupaten Gianyar, karena menyajikan pesona wisata yang dapat menjadi obat bagi jasmani dan rohani. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini