Guru Ngaji di Lombok Tengah Dapat Insentif dari Pemerintah Rp 100 Ribu Per Bulan

Besaran honor guru ngaji yang diterima tersebut sebesar Rp100 ribu per bulan selama 6 bulan, karena keterbatasan keuangan daerah.

Eviera Paramita Sandi
Selasa, 19 April 2022 | 08:27 WIB
Guru Ngaji di Lombok Tengah Dapat Insentif dari Pemerintah Rp 100 Ribu Per Bulan
Ilustrasi mengaji. [Freepik]

SuaraBali.id - Mulai tahun 2022 ratusan guru ngaji di Lombok Tengah, NTB diberikan insentif atau honor. Hal ini karena pendapatan asli daerah (PAD) Lombok Tengah terus meningkat dari tahun sebelumnya.  

"Pemerintah daerah tahun ini mulai memberikan insentif kepada guru ngaji di Kabupaten Lombok Tengah," kata Bupati Lombok Tengah, H Lalu Pathul Bahri, Senin (18/4/2022).

Besaran honor guru ngaji yang diterima tersebut sebesar Rp100 ribu per bulan selama 6 bulan, karena keterbatasan keuangan daerah.

"Pemberian honor ini dilakukan secara bertahap," katanya.

Bupati menyadari bahwa pemerintah daerah belum maksimal hal itu karena kemampuan daerah, dia berharap di tahun-tahun yang akan datang insentif guru ngaji lebih besar lagi.

Insentif yang diberikan merupakan bentuk apresiasi pemerintah daerah atas jasa para guru ngaji yang telah tulus ikhlas membimbing dan mengajarkan anak anak Lombok Tengah tentang pendidikan agama khususnya membaca Alquran.

"Kalau tidak ada guru ngaji, apa jadinya anak anak kita, sementara orang tua belum tentu memiliki waktu luang untuk mengajar kan anak anak kita, jadi kami sangat berterima kasih kepada bapak ibu guru ngaji," katanya.

Namun selain itu Kader Posyandu juga perlu dipikirkan insentif nya. Lebih kurang 8000 an Kader Posyandu menjadi perhatian pemerintah kedepannya namun demikian pemerintah daerah sudah mulai memberikan insentif meskipun jumlahnya tidak banyak.

"Pelan pelan, karena kemampuan daerah kita terbatas," katanya.

Soal motor Kepala Dusun (Kadus), Bupati berharap agar dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat bukan menjadi milik pribadi Kadus tersebut seperti misalnya digunakan untuk membantu masyarakat yang kesulitan akses mobil besar jika terjadi sesuatu pada diri masyarakat itu sendiri dan atau untuk kepentingan adat perkawinan dan kepentingan lainnya yang bermanfaat untuk masyarakat.

"Motor Kadus ini juga diberikan secara bertahap, tidak semua yang diberikan, mohon bersabar," katanya. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak