Jelang MotoCross MXGP di Sumbawa, Pemerintah Perketat Pengendalian Anjing Rabies

"Upaya pengendalian melalui vaksinasi massal pada anjing, pelatihan Tata Laksana Kasus Gigitan Terpadu (Takgit), sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat," ujar Syamsul.

Erick Tanjung
Jum'at, 15 April 2022 | 14:55 WIB
Jelang MotoCross MXGP di Sumbawa, Pemerintah Perketat Pengendalian Anjing Rabies
Pemerintah memperketat upaya pengendalian rabies di Sumbawa menjelang perhelatan internasional MotoCross Grand Prix (MXGP). (Antara/HO-FAO)

SuaraBali.id - Pemerintah memperketat upaya pengendalian rabies di Sumbawa menjelang perhelatan internasional MotoCross Grand Prix atau MXGP yang rencananya akan diselenggarakan di kawasan Samota, Kabupaten Sumbawa, pada Juni mendatang.

Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementerian Pertanian, Syamsul Maarif menjelaskan bahwa rabies merupakan penyakit yang telah ditularkan hewan ke manusia (zoonosis) selama hampir 200 tahun terakhir. Penyakit mematikan ini memiliki tingkat kematian hingga 99,9 persen pada manusia. Anjing merupakan sumber penularan utama, di samping penularan oleh kucing dan kera melalui gigitan dalam atau cakaran.

"Upaya pengendalian antara lain melalui vaksinasi massal pada anjing, pelatihan Tata Laksana Kasus Gigitan Terpadu (Takgit), sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat dan penyelenggara MotoCross, serta pembentukan Kader Siaga Rabies (Kasira)," kata Syamsul dalam keterangan pers, Jumat (15/4/2022).

Salah satu langkah pencegahan rabies, utamanya pada anjing, dapat dilakukan melalui vaksinasi setidaknya 70 persen dari populasi anjing di suatu wilayah tertular. “Hal ini yang sedang diupayakan pemerintah melalui dinas terkait di Sumbawa, dengan melakukan vaksinasi massal pada anjing,” ujarnya.

Baca Juga:Jelang Perhelatan MXGP Sumbawa, Indonesia Perketat Pengendalian Rabies di NTB

Pemerintah melalui Kementan menetapkan kondisi rabies di Kabupaten Sumbawa Barat sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) atau sebuah peningkatan kewaspadaan akibat meningkatnya kasus penularan dan kematian karena rabies. Sumbawa Barat merupakan kabupaten ketiga di NTB yang ditetapkan sebagai KLB setelah pemerintah menetapkan status serupa pada Kabupaten Sumbawa dan Dompu pada 2019.

Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa Hasan Basri mengharapkan program pengendalian rabies di Sumbawa dapat mendukung suksesnya ajang internasional MXGP dan menjadikan Indonesia tujuan wisata yang aman dari rabies.

Pelatihan Takgit diikuti oleh 98 orang perwakilan petugas kesehatan hewan dan kesehatan manusia dari 24 kecamatan di Kabupaten Sumbawa. Pelatihan ini membekali petugas dengan keterampilan penanganan kasus gigitan rabies serta memberi kesempatan kunjungan ke pusat kesehatan hewan (puskeswan) dan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) yang ditunjuk sebagai pusat penanggulangan rabies.

“Meskipun tingkat kematian akibat rabies pada manusia sangat tinggi, kematian dapat dicegah dengan penanganan sedini mungkin terhadap kasus gigitan hewan penular rabies melalui pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR) dan Serum Anti Rabies (SAR) di fasilitas kesehatan seperti Puskesmas dan Rumah Sakit.” kata Kepala Subdirektorat Zoonosis Kementerian Kesehatan Sitti Ganefa Pakki.

Seluruh upaya pengendalian rabies ini dilaksanakan oleh pemerintah bekerja sama dengan Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-bangsa (FAO) dengan dukungan pendanaan dari Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID).

Baca Juga:Tak Mau Terkecoh, Tim MXGP Datang Langsung ke Samota Dan Ternyata Begini Penilaiannya

Kepala Perwakilan FAO di Indonesia dan Timor Leste Rajendra Aryal mengatakan pihaknya berkomitmen untuk bekerja sama dengan Kementan, Kementerian Kesehatan, dan pemerintah daerah dengan memberikan segala dukungan yang diperlukan untuk mengendalikan rabies di Indonesia.

“Rabies merupakan penyakit mematikan yang khususnya dapat merugikan masyarakat desa dan pelaku pertanian. Oleh karena itu, kita semua perlu bertindak cepat untuk mengendalikannya,” ujarnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini