SuaraBali.id - Gubernur Bali Wayan Koster berjanji akan berupaya agar seluruh majelis desa adat kabupaten/kota se-Pulau Dewata memiliki mobil untuk mendukung kegiatan dan operasional.
"Saya akan terus berjuang melakukan komunikasi dengan berbagai perusahaan milik BUMN maupun perusahaan lainnya di Bali, agar seluruh MDA Kabupaten/Kota Se-Bali mendapatkan mobil operasional," kata Koster dalam keterangan tertulisnya Rabu (6/4/2022).
Sebelumnya Gubernu Koster menerima bantuan mobil, masing-masing satu unit dari Bank BPD Bali dan PT Pegadaian Kanwil VII Denpasar, untuk digunakan dan membantu operasional majelis desa adat (MDA) di Kabupaten Karangasem dan Kabupaten Jembrana
Mobil tersebut akan digunakan sebagai salah satu penunjang kegiatan MDA kabupaten/kota se-Bali dalam melestarikan adat istiadat, tradisi, seni budaya dan kearifan lokal Bali yang ada di setiap desa adat.
Sedangkan sebelumnya juga pada Selasa (5/4/2022), Gubernur Bali telah menerima bantuan CSR (dana tanggung jawab sosial perusahaan) berupa mobil toyota avansa, masing-masing satu unit dari BPD Bali (BUMD) dan PT Pegadaian Kanwil VII Denpasar (BUMN).
Ditambahkan Koster, sebelumnya pada 23 Desember 2021, ia juga telah memberikan bantuan satu unit mobil untuk operasional MDA Kabupaten Buleleng yang bersumber dari bantuan CSR dari Perbarindo Bali.
"CSR yang sekarang saya prioritaskan dulu untuk MDA yang jarak tempuhnya jauh, seperti MDA Kabupaten Karangasem dan MDA Kabupaten Jembrana," ujarnya pada acara yang juga dihadiri Bandesa Agung (Ketua) MDA Provinsi Bali Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet itu.
Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng, ini mengingatkan seluruh perusahaan di Bali untuk sama-sama memiliki tanggung jawab di dalam merawat alam, manusia dan kebudayaan Bali.
"Siapapun yang mengais rezeki dan mencari peluang ekonomi di Bali harus mempunyai tanggung jawab untuk sama-sama merawat alam, manusia dan kebudayaan Bali," ucapnya.
Pihaknya menekankan hal tersebut supaya ada timbal balik karena manusia menghirup udara di Bali, beraktivitas untuk mengembangkan usaha di Bali, kemudian mendapatkan manfaat, keuntungan dan maju usahanya.
"Tentu harus ada kontribusi untuk merawat Bali ini secara bersama-sama, selain yang utama dalam usaha itu adalah mendorong usahanya sendiri agar mendapatkan manfaat," ujarnya.
Begitu pula sebaliknya, apabila Bali ini tidak dirawat, maka akan mengalami degradasi hingga alam, manusia dan kebudayaannya serta segala sektor kehidupannya akan rusak dan tidak bisa tumbuh berkembang.
"Kita bersyukur di Bali memiliki 1.493 desa adat yang saat ini masih eksis keberadaannya sampai sekarang, sejak abad ke-11. Jika desa adat sudah kuat, maka adat istiadat, tradisi, seni budaya dan kearifan lokal Bali akan terjaga dengan baik," ujarnya.
Hal ini kemudian akan membuat Bali memiliki karakter serta daya tarik hingga dicintai oleh masyarakat dunia dengan berwisata ke Bali. (ANTARA)