Dapat Hibah Aset Tanah Dan Gedung Seharga Miliaran, Ombudsman Bali Janji Tetap Kritis

Hibah Aset dari Pemprov Bali tersebut berupa gedung dan tanah.

Eviera Paramita Sandi
Rabu, 23 Maret 2022 | 12:45 WIB
Dapat Hibah Aset Tanah Dan Gedung Seharga Miliaran, Ombudsman Bali Janji Tetap Kritis
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Bali Umar Ibnu Alkhatab. [Foto : ANTARA/Ayu Khania Pranisitha]

SuaraBali.id - Ombudsman Bali menerima Hibah Aset Pemerintah Provinsi Bali berupa gedung dan tanah. Meski menerima hibah aset tersebut, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Bali Umar Ibnu Alkhatab pun berterima kasih atas pemberian ini.

Hibah Aset dari Pemprov Bali tersebut berupa gedung dan tanah. Kata dia, Pemprov Bali memberikan bantuan gedung dan tanah yang luasnya 900 meter persegi, tapi secara keseluruhan total 10 are.

"Kalau misalnya per 1 are Rp1 miliar, ada 10 are jadi Rp10 miliar, ditambah gedung Rp3 miliar. Saya terimakasih banyak ke Gubernur Bali beserta jajaran karena kami manfaatkan untuk kepentingan Bali," kata Umar saat ditemui di Kantor Ombudsman RI, Bali, Selasa (23/3/2022).

Namun meski mendapat Hibah, Umar mengatakan bahwa pihaknya akan tetap kritis. Menurutnya Ombudsman Bali akan tetap menjaga marwah Lembaga dan tidak kehilangan daya kritis.

"Terkait mempengaruhi atau tidaknya sebuah kritikan karena penerimaan hibah aset ini, sudah dipastikan bahwa tidak boleh kehilangan daya kritis, sejauh ini kami tidak kehilangan daya kritis, memberikan kritik terukur bukan kritik yang sembrono dan menjaga marwah lembaga," ujarnya.

Menurutnya sebagai Lembaga negara, pengungkapan kritik bisa dilakukan secara terukur. Dan menurutnya selama ini Ombudsman Perwakilan Bali mengungkapkan kritik cukup pedas dan bisa direspons dengan baik.

Ia juga berpadangan berapapun yang diberi Pemprov dan apapun bentuknya tidak mungkin menghilangkan daya kritis Ombudsman. Adapun bentuk kritik tersebut tergantung dari dinamika di masyarakat kemudian melalui pemberitaan. 

"Kepada pemerintah, terutama kepada terkait infrastruktur dan juga kebutuhan dasar. Dengan cara-cara terukur supaya tidak merasa diserang, dirusak moral bekerja nya, itu yang perlu dijaga," ucapnya.

Untuk saat ini fokus nya memantau jalannya pengendalian minyak goreng agar bisa teratasi dan dikendalikan. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak