“Bu Suraji itu pernah mencium bau bangkai namun hanya dikira bangkai tikus atau kucing atau apa tidak menyangka kalau jasad Pak Mario, karena baunya kadang ada kadang hilang, karena ventilasinya berdempetan langsung dengan rumah Pak Mario," beber dia.
Penemuan jasad ini awalnya diketahui oleh anak angkat Mario yang bernama Anang Firdaus. Anang terakhir bertemu dengan Mario pada 2015. Lalu, sekira dua minggu lalu Anang memimpikan ayah angkatnya tersebut.
"Saksi bermimpi dimintai tolong sama korban untuk sekali-sekali main datang ke rumah untuk menemui korban, namun karena kerjaan baru yang bersangkutan sempat datang ke rumah korban," ungkap Kapolsek Kuta Selatan, Kompol I Ketut Sugiarta Yoga
Anang pun memutuskan untuk menjenguk. Ia sempat menghubungi Purwanto (50) untuk membantu membersihkan rumah.
Namun saat di lokasi, pagar rumah dalam kondisi terkunci gembok dan ketika nama Mario dipanggil tak ada respons. Pintu rumah itu pun dibuka paksa, Anang mencoba masuk lewat jendela yang dicongkel.
Karena kamar bule Spanyol tersebut dalam keadaan terkunci, maka pintunya didobrak dan alangkah kagetnya ia mendapati tulang belulang manusia di atas ranjang.
"Sehingga jenazah tersebut diyakini adalah ayah angkatnya," ujar Sugiarta
Anang saat itu langsung meminta bantuan warga sekitar untuk menghubungi Kepala Lingkungan dan Polisi. Sekitar pukul 11.20, aparat Polsek Kuta Selatan serta Tim Inafis Polresta Denpasar tiba di TKP. Jenazah tersebut kemudian telah dibawa ke RSUP Sanglah oleh petugas BPBD Kabupaten Badung guna pemeriksaan lebih lanjut.
Kontributor Bali : Yosef Rian
Baca Juga:Di Balik Nama Orang Bali yang Unik Dan Selalu Berciri Khas, Ada 3 Faktor yang Berpengaruh