Konon, tradisi ini bermula saat warga Sweta dan Negarasakah diserang wabah penyakit yang mematikan. Perang Api kemudian dilakukan untuk penolak bala dari berbagai serangan wabah penyakit.
Perang Api juga tidak dilakukan sembarangan. Warga yang ikut Perang Api harus menyiapkan diri baik-baik. Tidak punya niat buruk untuk melukai lawan saat perang. Sebab itu, sebelum perang api dimulai, bobok yang dipakai harus diperiksa terlebih dahulu, apakah di dalamnya ada benda keras atau benda tajam.
Bobok juga tidak boleh diikat menggunakan ikat tali, tapi menggunakan daun agar cepat terurai saat api mengenai tubuh lawan. Kalau diikat menggunakan plastik akan menyakiti lawan dan apinya bertahan lama mengenai kulit.