Daya Tarik Taman Nasional Baluran, Afrika Kecil di Timur Pulau Jawa

Wisata alam yang berlokasi di Banyuwangi ini dijuluki 'Afrika van Java', 'Little Africa in Java' atau 'Afrika Kecil' karena nuansa alamnya yang eksotis khas Afrika.

Risna Halidi
Minggu, 27 Februari 2022 | 17:42 WIB
Daya Tarik Taman Nasional Baluran, Afrika Kecil di Timur Pulau Jawa
Taman Nasional Baluran [Instagram]

SuaraBali.id - Jawa Timur memiliki sebuah “permata” daya tarik wisata bernama Taman Nasional Baluran. Wisata alam yang berlokasi di Banyuwangi ini bahkan dijuluki 'Afrika van Java', 'Little Africa in Java' atau 'Afrika Kecil' karena nuansa alamnya yang eksotis khas Afrika.

Di musim kemarau, Anda dapat merasakan panorama yang mirip dengan daratan Afrika. Di musim hujan, pemandangan memesona pun dapat Anda rasakan karena obyek wisata itu berada tak jauh dari Gunung Baluran dengan pemandangan hamparan hijau pepohonan.

Taman Nasional Baluran adalah habitat satwa seperti kerbau, banteng, rusa, kera, lutung, merak dan ular serta beberapa jenis burung kecil menjadi pemandangan menakjubkan serasa di Afrika. Ada beberapa spot daya tarik yang bisa dikunjungi.

Dari luasnya padang Savana Bekol, sampai lebatnya hutan hijau Evergreen Forest, hingga keindahan bawah laut di Bama.

Baca Juga:Mayat Sosok Misterius Ditemukan Membusuk Sulit Dikenali Mengapung di Selat Bali

Hutan di Taman Nasional Baluran (Instagram/melatiingah_nature)
Hutan di Taman Nasional Baluran (Instagram/melatiingah_nature)

Selain itu juga ada beberapa destinasi lain seperti Gua Jepang, Curah Tangis, Sumur Tua, Manting, Dermaga, Kramat, Kajang, Balanan, Lempuyang, Talpat, Kacip, Bilik, Sejileh, Teluk Air Tawar, Batu Numpuk, dan Pandean atau Candi Bang.

Mau tahu apa saja keasyikan di taman seluas 25.000 hektare ini? Berikut ulasannya.

1. Hutan Evergreen
Hutan evergreen adalah hutan abadi di Taman Nasional Baluran. Hutan evergreen selalu subur. Kapan pun Anda datang, hutan ini akan selalu hijau dan menyejukkan. Ada sebuah aliran sungai yang berguna sebagai pengairan untuk tumbuhan.

Hal ini membuat hutan evergreen selalu terjaga kesuburannya. Anda harus berjalan sekitar tiga kilometer untuk menuju kawasan selanjutnya. Perjalanan panjang tak akan terasa berat karena kesejukan dalam hutan.

2. Hutan Musim
Hutan ini akan langsung menyambut wisatawan setelah melewati pos penjagaan. Hutan musim adalah hutan yang akan berubah-berubah sesuai dengan musimnya. Saat musim penghujan, Anda akan disuguhkan pesona hijaunya pepohonan.

Baca Juga:Harga Kedelai di Sampang Melejit, Pemdanya Tak Berkutik

Tetapi,bila wisatawan datang pada musim kemarau, wisatawan akan dihibur dengan kondisi gersang. Warna coklat dengan dedaunan yang seakan rontok. Kedua musim ini memiliki esoktisme masing-masing dan keunikan tersendiri. Anda akan berjalan menyusuri hutan ini kurang lebih sejauh lima km.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini