SuaraBali.id - Dalam waktu dekat, Pasar Ubud yang berada di perempatan Puri Ubud akan dipermak. Adapun dana yang dipergunakan untuk permak Puri Ubud sebesar Rp 102 Miliar.
Dana tersebut berasal dari dana pusat dan dana pendamping dari Kabupaten Gianyar.
Ketua Komisi II DPRD Gianyar, I Wayan Suartana, usai memimpin rapat pasar Ubud bersama dinas terkait membeberkan dana yang digunakan untuk permak Pasar Ubud terdiri dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 75 Miliar. Kemudian dana pendamping APBD Gianyar sebesar Rp 27 Miliar.
“Februari-Maret pembongkaran pasar lama. April tender, sekitar bulan Mei bisa mulai dibangun,” ujar Suartana.
Rencananya pembangunan pasar Ubud akan lebih menonjolkan desain khas Bali. Masukan rencana tersebut tercetus dalam rapat dengan dinas terkait, Komisi II DPRD Gianyar.
Hal ini karena Pasar Ubud merupakan ikon Ubud sebagai destinasi wisata yang namanya sudah dikenal di seluruh Dunia.
“Dari teman-teman Komisi II meminta pembangunan menggunakan material lokal. Misalnya menggunakan bata Tulikup produksi masyarakat Desa Tulikup,” pintanya.
Saat ini Pasar Ubud menampung 986 pedagang. Terdiri dari 12 toko bahan pokok, 146 toko seni, 71 los basah, 336 los bahan pokok, dan 42 los seni. Sehingga total ada 828 los ditambah 158 toko.
Ada dua bangunan yang akan direvitalisasi yakni bagian barat dan timur.
“Ada dua bangunan, blok timur dan barat. Tapi ada jalan penghubung, baik di basemen maupun diatasnya, nyambung dia,” tandasnya.