SuaraBali.id - Sejak lonjakan kasus covid-19 akibat penyebaran omicron beberapa waktu terakhir ini kunjungan wisatawan ke Bali kembali merosot. Begitpula dengan tingkat okupansi hotel yang kembali turun merosot hingga 15 persen dari sebelumnya 30 persen
Menurut Wakil Ketua Bidang Budaya Lingkungan dan Humas Badan Pengurus Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya mengakui, tingkat keterisian hotel terpengaruh lonjakan kasus covid-19 di Indonesia.
Ia menyebut bahwa kunjungan wisatawan domestik pun berkurang hingga tersisa 7.000 orang per hari. Padahal sebelumnya, kunjungan turis lokal bisa menyentuh 10 ribu-13 ribu orang per hari.
"Setidaknya berpengaruh memang. Ada kelihatan di pekan ini ada penurunan," kata Suryawijaya, saat dihubungi beritabali.com – Jaringan Suara.com, Rabu (9/2/2022)
Ia menuturkan bahwa tingkat keterisian hotel sejalan dengan tingkat kunjungan wisatawan. Apabila kunjungan menurun, maka okupansi hotel pun melorot.
"Okupansi hotel masih berkisar 15 persen-20 persen. Kalau sebelum omicron, sampai 30 persen, rendah memang masih situasi Bali," terang dia.
Suryawijaya berharap pertengahan Maret 2022 nanti kunjungan wisatawan lokal akan kembali menggeliat. Begitu pula, dengan okupansi hotel.
"Semoga omicron bisa terkendali," tandasnya.