Dinas Kesehatan Bali: Jangan Khawatir Berlebihan Terhadap Varian Omicron

Masyarakat Pulau Dewata tetap mewaspadai potensi penyebaran virus COVID-19

Muhammad Yunus
Minggu, 30 Januari 2022 | 19:54 WIB
Dinas Kesehatan Bali: Jangan Khawatir Berlebihan Terhadap Varian Omicron
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Made Rentin dalam suatu kesempatan di Denpasar Suara.com/ANTARA]

SuaraBali.id - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Made Rentin mengingatkan masyarakat Pulau Dewata tetap mewaspadai potensi penyebaran virus COVID-19 varian Omicron. Namun tidak perlu khawatir berlebihan.

"Kita perlu mengetahui ciri-ciri Omicron supaya bisa mencegahnya. Beberapa ciri varian Omicron yang sudah diketahui saat ini adalah tingkat penularan tinggi, tetapi tingkat keparahannya rendah," kata Rentin di Denpasar, Minggu 30 Januari 2022.

Rentin yang juga Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali menambahkan, Omicron memiliki gejala ringan seperti flu biasa, batuk, dan demam. Bahkan tanpa gejala.

"Oleh karena itu, tingkat perawatan di rumah sakit lebih rendah dibandingkan varian Delta, walaupun risikonya tetap ada," ucap Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali itu.

Baca Juga:Jumlah Kasus Omicron Importasi di Jakarta 56 Persen, Wagub DKI Ahmad Riza Patria: Sebentar Lagi Kasus Lokal Lebih Tinggi

Terkait dengan terapi pengobatan, kata dia, obat yang dipakai untuk varian sebelumnya masih efektif digunakan untuk Omicron. Selain itu, diketahui masih banyak berperan dalam mencegah keparahan gejala dan kematian, walau diketahui efektivitasnya berkurang.

Masyarakat diimbau untuk melakukan pencegahan dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan dan segera melakukan vaksinasi jika giliran sudah tiba.

"Jika merasa flu, batuk dan demam, segera lakukan tes untuk memastikan tertular atau tidak. Jika terkonfirmasi lakukan perawatan atau isolasi," ujar Rentin.

Dalam sepekan terakhir, penambahan kasus harian COVID-19 di Provinsi Bali mengalami lonjakan tajam, dari kondisi pekan-pekan sebelumnya dengan penambahan kasus di bawah 10 orang.

Bahkan dari 26 Januari penambahan kasus harian sudah di atas 100 orang. Pada Rabu (26/1) tercatat sebanyak 139 orang, kemudian pada Kamis (27/1) sebanyak 212 orang, Jumat (28/1) sebanyak 311 orang, Sabtu (29/1) sebanyak 325 orang dan Minggu (30/1) sebanyak 359 orang.

Baca Juga:Bali Akan Jadi Pusat Penelitian Vaksin di Indonesia

Sedangkan total jumlah kasus aktif hingga Sabtu (29/1) sebanyak 1.292 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 190 orang (14,71 persen) dirawat di RS rujukan, sebanyak 432 orang (33,44 persen) di tempat isolasi terpusat dan 670 orang (51,85 persen) menjalani isolasi mandiri. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak