SuaraBali.id - Bali mempunyai banyak warisan wisata kuliner yang tentu saja akan membuat lidah dimanjakan. Makanan bisa jadi salah satu daya tarik yang sulit ditolak.
Salah satunya di Bali ada sajian kuliner yang sulit ditolak pesonanya. Salah satu makanan yang bisa menggugah selera makan adalah Tipat Blayag.
Adapun hidangan Tipat Blayag terdiri dari potongan ketupat yang dipadukan dengan beragam isian, lalu disiram dengan kuah kuning kental. Kata Blayag merujuk dari kata tipat yang dalam bahasa Bali artinya ketupat.
Tapi berbeda dari ketupat biasanya, Blayag yang berbentuk jajar genjang (wajik), blayag justru berbentuk lonjong, lebih mirip seperti lontong. Inilah yang membuat teksturnya berbeda dan menjadi ciri khasnya.
Sebagaimana dilansir beritabali.com – Jaringan Suara.com cara melipat blayag yang dilakukan secara memutar ke atas tersebut akan menghasilkan tekstur ketupat yang lembut. Tiap lipatan pada janur pembungkus blayag juga diberi sedikit rongga, tujuannya supaya uap bisa masuk ke dalamnya.
Proses memasaknya memakan waktu hingga empat jam. Rupanya, sebelum dimasak menjadi blayag, beras direndam terlebih dahulu selama satu jam. Setelahnya, baru ia dimasukkan ke dalam lipatan janur dan siap untuk direbus.
Air bekas rebusan berasnya pun tak langsung dibuang, melainkan dipakai sebagai campuran. Sementara, buliran beras yang tersisa juga diulek bersama bumbu sebagai pengentalnya.
Adapun bumbu dari masakan ini adalah base genep . Base genep terdiri dari kunyit, lengkuas, jahe, kencur, bawang merah, hingga bawang putih. Bumbu base genep tersebut dicampur bersama santan dan tepung beras, lalu dicampur suwiran ayam.