SuaraBali.id - Kisah seorang bocah bernama Moh Faris Alga asal Dusun Selak Desa Kidang Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah dikabarkan hilang pada September 2022 silam. Terhitung sudah 17 bulan bocah ini hilang.
Usianya pada saat itu baru tujuh tahun dan saat itu, Faris kecil tinggal bersama kakek dan neneknya.
Siswa yang masih duduk di kelas 3 SDN Peras Desa Kidang ini membuat heboh warga sekampung. Kakeknya, Amak Merok (60) sangat khawatir dan pasrah.
Dia sudah berusaha mencari ke mana-mana selam 17 bulan ini, namun cucu kesayangannya itu tak juga ditemukan.
"Saya nangis, sedih sekali. Hampir semua warga ikut mencari," kata Merok kepada Suara.com di kediamannya pada Selasa, (11/1/2022).
Kabar hilangnya Faris sejak tahun 2020 lalu hampir membuat ibu dan kakek neneknya pasrah. Bahkan keluarga Faris sempat meminta bantuan balian atau dukun untuk menemukan Faris.
Tiga bulan tak kunjung pulang, ada kabar tentang Faris dibawa oleh laki-laki bernama Narep (30), tetangga Dusun Amak Merok. Narep juga tak kunjung pulang semenjak mengajak Faris untuk bermain-main.
"Narep ini kita tahu memang dia kurang normal alias stress. Makanya sering main sama anak-anak di sini," kata Kepala Dusun Selak Desa Kidang Rahman.
Sebelum dibawa pergi oleh Narep kata Rahman, Faris sempat meninggalkan satu nomor telepon yang dia tulis di kamarnya bersama Narep.
Awalnya kata Rahman, nomor telepon itu coba dia hubungi namun tak mendapatkan respons. Setelah beberapa kali ditelepon Kadus Selak, pemilik nomor pun akhirnya menjawab pertanyaan Rahman.
"Memang benar, ada Narep katanya di Bondowoso, Jawa Tengah. Tapi orang itu tidak mengaku bahwa Narep bersama Faris," ujarnya.
17 bulan hilang dan tak mendapat kabar keberadaan Faris. Keluarga Faris akhirnya mendapat telepon dari Brigadir Safi'i Apriadi saat melaksanakan tugas PAM di KEK Mandalika.
Pada hari Kamis malam sekitar pukul 19.00 WITA, Rahman mendapatkan telepon tentang keberadaan Moh Faris Alga. Kata Rahman, Faris ditemukan sedang terbaring lemas bersama seorang laki-laki yakni Narep di pinggir Sirkuit Pertamina Mandalika.
Rahman bercerita bahwa, Jumat malam (7/1/2022) Brigadir Safi'i berhasil membawa Faris bersama Narep pulang ke Desa Kidang. Warga dusun Selak pun menyambut kepulangan Faris, bocah yang hilang selama 17 bulan tersebut.
"Saya bersyukur dia pulang dalam keadaan sehat," kata Merok.
Faris pun bercerita bahwa saat berada di Bondowoso, dia sempat bekerja bersama Narep sebagai penjual sayur dan menjadi petani.
Bahkan sedihnya lagi, ujar Rahman, Faris dibawa Narep ke Bondowoso berjalan kaki sampai naik truk.
Kontributor : Lalu Muhammad Helmi Akbar