SuaraBali.id - Meski sudah berusia puluhan tahun, PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat masih mengandalkan sejumlah pembangkit listrik tenaga mikro hidro yang sudah tua untuk memproduksi listrik ramah lingkungan.
Pemanfaatan PLTMH tersebut sebagai bentuk komitmen PLN terhadap pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di NTB, yang telah dimulai sejak 1980. Hal itu dijelaskan Manager PLN Unit Layanan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro/Surya (ULPL TMH/S) Tanjung, Fredi Agung di Mataram, Senin (10/1/2022).
"Salah satu PLTMH yang kami operasikan adalah PLTMH Narmada yang berlokasi di Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, yang beroperasi sejak 1980," katanya.
PLTMH tersebut, kata dia, memiliki daya mampu 80 sebesar kilo Watt (kW) dari daya terpasang 100 kW. Pembangkit itu memanfaatkan aliran sungai di Narmada, yang dikenal mempunyai potensi debit yang cukup deras dengan kondisi topografi yang potensial untuk pembangunan PLTMH di Pulau Lombok.
Meskipun sudah berusia puluhan tahun, menurut Fredi, PLTMH Narmada dapat beroperasi hingga saat ini, karena pemeliharaan yang konsisten dan terus dilakukan secara berkala.
"Pemeliharaan terus kami lakukan untuk menjaga keandalan PLTMH. Mengingat usia dari PLTMH itu sudah 41 tahun, tentunya pemeliharaan juga harus kami lakukan ekstra," ujarnya.
Ia mengatakan salah satu tantangan dalam pemeliharaan PLTMH Narmada adalah penyediaan komponen peralatan yang siap pakai jika terjadi gangguan. Sebab, usia yang terbilang lama, beberapa komponen peralatan yang digunakan sudah tidak diproduksi lagi oleh pabrikan.
Pihaknya juga terus berinovasi dalam mengoperasikan PLTMH Narmada, salah satunya dengan reverse engineering, yaitu pengembangan prinsip teknologi dari komponen tersebut melalui struktur, fungsi dan cara kerjanya.
"Ke depan, PLN tentunya akan terus berupaya menjaga keandalan dari seluruh PLTMH-nya. Tak hanya itu, PLN juga akan terus mengembangkan potensi EBT di Lombok, sebagai bentuk dukungan terhadap program transisi energi untuk mewujudkan net zero emission pada 2060," ucap Fredi.
Saat ini, PLN ULPLTMH/S Tanjung mengelola tiga PLTMH, di antaranya PLTMH Narmada, PLTMH Santong, dan PLTMH Pengga. Ada juga tiga Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), yakni PLTS Gili Trawangan, PLTS Gili Air, dan PLTS Gili Meno. Adapun total kapasitas yang dibangkitkan dari pembangkit EBT tersebut adalah 2,32 mega Watt. (ANTARA)