Banyak pengunjung datang dari luar Lombok. Para pelancong tak keberatan memampiri kedai dalam gang ini.
"Penikmat kuliner memburu makanan enak tak peduli dalam gang," ujar seorang pemandu wisata. Tidak sedikit wisatawan yang datang lewat tengah malam. Warung Inaq Esun memang buka 24 jam.
Asal usul nama nasi balap
Label Nasi Balap mencuat lantaran cucu Inaq Esun adalah pembalap jalanan. Bersama rombongan teman teman pembalap, usai balapan selalu datang makan di warung nenek Esun.
Baca Juga:Menu Tersohor Khas Airkuning Jembrana, Pindang Kuning Hingga Kepiting Goreng
Keadaan yang sama terus berulang. Hingga pada suatu saat, selepas balapan, tercetuslah ide untuk menamakan warung neneknya: Warung Nasi Balap.
Inaq adalah panggilan untuk seorang ‘Ibu’ dalam bahasa Sasak. Adapun Puyung, nama desa tempat warung itu berada, Desa Puyung.
Sampai hari ini warung dan menu tersebut terkenal dengan sebutan Nasi Balap Puyung Inaq Esun. Saat ini dikelola oleh generasi ketiga, Rismata Gita, cucu dari Inaq Esun---Sang Pelopor.
Gita berharap dapat memperkenalkan makanan khas Lombok Tengah ini kepada para tamu mancanegara, khususnya pembalap MotoGp.
“Sebelum ada sirkuit dan MotoGP, yang terkenal di Lombok Tengah ini kan Nasi Balap Puyung Inaq Esun," ujar Gita saat ditemui di rumah makannya (3/12/2021).
Baca Juga:Asal Usul Nasi Jinggo Bali, Berawal dari 2 Perempuan di Terminal Suci Denpasar
Harapannya membuncah, pada sela kegiatan balapan MotoGp nanti, Valentino Rossi dan para pembalap bisa berkunjung menikmati cita rasa khas Nasi Balap.