Harga Cabai di Mataram Naik Drastis, Kadis Pertanian Mengaku Baru Dengar

Harga ini ditemukan di sejumlah pasar tradisional di Kota Mataram. Harga yang awalnya Rp 28 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp 45 ribu per kilogram.

Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 03 Desember 2021 | 16:49 WIB
Harga Cabai di Mataram Naik Drastis, Kadis Pertanian Mengaku Baru Dengar
Cabai Rawit / [Foto SuaraSulsel.id: Lorensia Clara Tambing]

SuaraBali.id - Harga komoditas bahan pangan di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) merangkak naik jelang Natal dan Tahun Baru. Harga komoditas yang naik drastis salah satunya adalah cabai rawit.

Harga ini ditemukan di sejumlah pasar tradisional di Kota Mataram. Harga yang awalnya Rp 28 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp 45 ribu per kilogram.

Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram H Mutawalli yang dikonfirmasi terkait kenaikan harga cabai tersebut, belum dapat memberikan jawaban pasti.

"Saya baru dengar ini. Informasi ini segera kami koordinasikan dengan tim dan akan turun langsung mencari tahu penyebab kenaikan harga cabai," katanya.

Baca Juga:Antisipasi Omicron Saat Libur Nataru, Ini Langkah Polres Lombok Tengah

Adapun Kepala Pasar Induk Mandalika H Ismail yang dikonfirmasi di Mataram, Jumat (3/12/2021) mengatakan stok pedagang sedikit dan kenaikan ini disinyalir karena memasuki musim Hujan.

"Stok yang dibawa pedagang tidak banyak, sebab cabai merupakan komoditas pertanian yang mudah rusak dan busuk. Jadi pedagang khawatir terhadap risiko itu," katanya.

Menurutnya, kenaikan cabai rawit di Pasar Mandalika terjadi secara bertahap sejak Senin (29/11/2021). Mulai dari harga Rp28.000, naik menjadi Rp30.000, naik lagi Rp32.000 dan Jumat ini harganya menjadi Rp45.000 per kilogram.

Kenaikan harga cabai tersebut, katanya, juga mempengaruhi stok pasokan di Pasar Mandalika. Biasanya dalam sehari pasokan cabai rawit di atas satu ton

"Tapi, sekarang, pasokan cabai rawit di Pasar Mandalika di bawah satu ton," katanya.

Baca Juga:Mobil Wakil Bupati Lombok Tengah Ringsek Ditabrak, Sopir Sebut Terpental 10 Meter

Ismail mengatakan, kenaikan harga cabai rawit ini murni karena stok berkurang akibat perubahan cuaca, bukan dipengaruhi karena masuknya perayaan Natal dan Tahun Baru 2022.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak