SuaraBali.id - Dosen Institut Pertanian Bogor Mirza D Kusrini mengatakan suatu penelitian di IPB menunjukkan sekitar 30 spesies primata di Indonesia kemungkinan akan punah pada 2050. Akibat dampak perubahan iklim.
"Penelitian menunjukkan kepada kita bahwa sekitar 30 spesies primata di Indonesia kemungkinan akan punah pada Tahun 2050. Ini benar-benar tidak baik," kata Mirza dalam diskusi virtual pembuka WECMIC 2021 bertajuk Urgensi Konservasi Satwa Liar dalam Diskusi Perubahan Iklim Global di Jakarta, Senin 1 November 2021.
Dosen di Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB itu menuturkan dengan meningkatnya suhu, populasi atau sebaran primata di beberapa pulau di Indonesia akan berkurang, terutama di Jawa dan Sulawesi.
Penelitian tersebut dilakukan oleh Aryo Adhi Condro, Lilik Budi Prasetyo, Siti Badriyah Rushayati, I Putu Santikayasa dan Entang Iskandar dengan judul "Predicting Hotspots and Prioritizing Protected Areas for Endangered Primate Species in Indonesia under Changing Climate".
Baca Juga:IDAI Minta Orangtua Tak Ragu Bawa Anak Vaksinasi Covid-19
Mirza menjelaskan penelitian itu mengembangkan model distribusi spesies dengan skenario yang melibatkan aspek perubahan iklim.
Dalam jurnal penelitian yang diakses ANTARA itu, disebutkan 75 persen spesies dari kelompok keluarga Tarsidae akan punah pada 2050. Kelompok famili owa (Hylobatidae) akan punah sekitar 50 persen.
Orangutan sumatera (Pongo abelii) dan kukang jawa (Nycticebus javanicus) diperkirakan akan punah pada 2050.
Dalam penelitian itu, disebutkan primata Indonesia telah mengalami banyak ancaman akibat perubahan iklim dan perubahan bentang alam yang menyebabkan kepunahan.
Oleh karenanya, riset tersebut merekomendasikan perencanaan dan strategi konservasi primata menjadi penting dalam mempertahankan populasi primata di Tanah Air.
Baca Juga:Terbongkar, Ini Penyebab Besarnya Hutang Garuda Indonesia
Mirza yang merupakan Wakil Ketua Regional untuk Asia Selatan dan Timur Komisi Kelangsungan Hidup Spesies International Union for Conservation of Nature (IUCN) mengatakan perubahan iklim tidak hanya berdampak pada spesies karismatik, tapi juga satwa liar lain.