Apalagi, menurut Fabian Tidar adalah kawah candradimuka bagi para pemimpin-pemimpin muda Gerindra.
Sehingga, diharapkan para kader Tidar mampu menjadi tidak hanya sebagai duta Gerindra, tetapi juga sebagai pemimpin partai, Bali, dan Indonesia di masa depan.
"Tidar bukan hanya sebagai vote getter, pengaman suara, atau meramaikan acara, Tidar harus mampu menjadi pemimpin Gerindra ke depan, pemimpin Bali ke depan, dan Indonesia," tegas Fabian.
Sementara, Waketum DPP Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo menyebut bahwa pada Pemilu Serentak 2024 menjadi tahunnya anak muda.
Baca Juga:Berharap JIS Tak Jadi Beban di Masa Depan, Gerindra: Jangan seperti Velodrome
Pasalnya, jumlah anak muda sendiri yang terdiri dari generasi Z dan Y saat ini berjumlah 52 persen.
Sehingga, untuk mempersiapkan diri menghadapi Pemilu Serentak 2024 yang terdiri dari Pilpres, Pileg, dan Pilkada diharapkan Gerindra mempersiapkan diri lebih matang dengan mulai melakukan inventarisir bakal caleg dan bakal calon kepala daerah.
“Regenerasi adalah sebuah keniscayaan, pemimpin sejati adalah pemimpin yang menyiapkan generasi,” tukasnya.*
Caption: Suasana Pembukaan Pelatihan Tunas 1 dan 2 yang dirangkai dengan Musyawarah Daerah (Musda) I Tunas Indonesia Raya (Tidar), Sabtu 24 Oktober 2021 malam.
Baca Juga:Gerindra Jateng Dorong Percepatan Vaksinasi Tanoa Syarat Domisili