Sebelum Akhiri Hidup di Serangan, Hendri Diduga Tuliskan Surat Berisi Mohon Maaf Dan Malu

Adapun Hendi diketahui adalah Kepala kamar mesin di Kapal Pinisi Damai (KPD) yang ditemukan tewas di atas kapal yang tengah bersandar di perairan Serangan.

Eviera Paramita Sandi
Senin, 11 Oktober 2021 | 17:32 WIB
Sebelum Akhiri Hidup di Serangan, Hendri Diduga Tuliskan Surat Berisi Mohon Maaf Dan Malu
Surat wasiat diduga milik jenazah yang ditemukan di atas kapal di Serangan, Denpasar, Bali

SuaraBali.id - Tewasnya seorang pria bernama Hendi Rustadi (27) menggegerkan warga Serangan, Denpasar, Bali pada Senin 11 Oktober 2021. Sebelum meninggal, ia ternyata sempat menuliskan sepucuk surat permohonan maaf dan sebut “menyusulmu”.

Adapun Hendi diketahui adalah Kepala kamar mesin di Kapal Pinisi Damai (KPD) yang ditemukan tewas di atas kapal yang tengah bersandar di perairan Serangan.

Kronologi penemuan mayat ini bermula saat saksi melihat ada gulungan tali dan berniat merapikannya. Tapi siapa sangka, setelah mengambil tali yang menjulur ke bawah, saksi melongok ke atas. Ia pun kaget melihat sosok orang tergantung dengan tali.

Sontak saja, saksi berteriak lantaran ketakutan. Kemudian, warga dan ABK lainnya yang ada di lokasi antusiasme datang untuk melihat TKP. Kejadian itu lantas dilaporkan saksi kepada nakhoda kapal, Asmari asal Sampang Madura Jawa Timur.

Penemuan orang gantung diri ini dilaporkan saksi ke Pos Airud Serangan Denpasar Selatan.

Menurut Kasi Humas Polresta Denpasar Iptu Ketut Sukadi, di lokasi Polisi menemukan sepucuk surat yang diduga milik Hendy Rustadi. Surat tersebut berisi tulisan permohonan maaf dan menyampaikan barang miliknya.

"Maaf yah, mah aku menyusulmu'. 'Merasa malu sudah boros krn (karena) keteledoran saya'. 'Barangnya aku di kamar C/D, Real ada barang sesuai harga'.

"Dia meninggalkan surat tapi isinya tidak begitu jelas," beber Iptu Sukadi.

Lebih lanjut Iptu Sukadi menyebut bahwa Hendy bekerja sebagai Kepala Kamar Mesin (KKM) kapal KM Panda. Namun terkait meninggalnya korban, diduga kuat jika pria asal Majalengka, Jawa Barat tersebut punya masalah.

Setelah menerima laporan Polisi Airud bersama tim identifikasi Polresta Denpasar tiba di lokasi untuk melakukan penyelidikan. Polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Pihak keluarga korban kemudian dihubungi dan selanjutnya jenazah korban dievakuasi ke RSUP Sanglah Denpasar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak