Ditangkap! Sopir Asal Karawang dan Banyuwangi Bawa Penumpang Bersuket Palsu

Polres Jembrana kembali mengamankan dua pelaku dengan menggunakan surat keterangan hasil rapid antigen Covid-19 yang diduga palsu.

Dythia Novianty
Selasa, 31 Agustus 2021 | 09:44 WIB
Ditangkap! Sopir Asal Karawang dan Banyuwangi Bawa Penumpang Bersuket Palsu
Dua sopir bus ditangkap bawa penumpang bersuket palsu. [Berita Bali/Istimewa]

SuaraBali.id - Polres Jembrana kembali mengamankan dua pelaku dengan menggunakan surat keterangan hasil rapid antigen Covid-19 yang diduga palsu, digunakan menyeberang ke Bali.

Dilansir dari Berita Bali, Selasa (31/8/2021), hal ini dilakukan untuk mengelabui petugas pemeriksaan di Pelabuhan penyeberangan Gilimanuk.

Kasat Reskrim AKP Reza Pranata seijin Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Gede Adi Wibawa mengatakan, peristiwa ini terjadi pada Kamis (26/8/2021) pukul 09.00 WITA di Pos Pemeriksaan Validasi (Masuk Bali) Lingkungan Jineng Agung, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana.

Kedua pelaku berinisial HK (39), sopir asal Banyuwangi dan YA (39), sopir asal Karawang-Jawa Barat menyeberang dari Jawa ke Bali, membawa penumpang yang semuanya memiliki surat keterangan hasil rapid antigen palsu.

Baca Juga:Ini 33 Klinik di Palembang Layani Tes Rapid Antigen yang Direkomendasikan Dinkes

Saat dilakukan pemantauan di Pos Validasi, ditemukan penumpang Bus Plat B 7436 AAK dari Cianjur dengan tujuan Kecamatan Negara mengangkut 31 penumpang.

Kemudian mobil elf DK 7560 AG dari Cianjur dengan tujuan Kabupaten Jembrana mengangkut 12 penumpang bus dan travel satu tempat kerja di PT. Bonafit, untuk pemasangan pipa di daerah Pebuahan Desa Banyubiru.

Ketika diperiksa dengan barcode menunjukan hasil tidak sesuai dengan yang dikeluarkan oleh Klinik Anugerah.

"Ketika dilakukan introgasi penumpang menjelaskan surat rapid tersebut diurus oleh HK dan YA dengan membayar uang Rp 100 ribu per penumpang namun dilaksanakan tes rapid dan tidak dilaksanakan tes rapid. Ketika dilakukan konfirmasi ke Klinik Anugerah, pihak Klinik menyatakan bahwa surat rapid tersebut bukan dikeluarkan dari Klinik Anugerah," kata Kasat Reskrim AKP Reza.

Setelah diinterogasi lebih lanjut, HK mengakui tidak melaksanakan rapid tes namun memperoleh surat rapid dengan cara membeli dari seseorang dengan inisial A dengan harga Rp 60.000 per rapid.

Baca Juga:Penyedia Jasa Rapid Tes Berjamur di Pelabuhan Gilimanuk, Harga Mulai Rp 60 Ribuan

"Saat ini pelaku A diamankan di Sat Reskrim Polres Banyuwangi, dengan caranya adalah YA bertugas mengumpulkan KTP penumpang dan memberikan kepada HK, kemudian HK memfoto KTP penumpang selanjutnya dikirimkan," sambung Kasat Reskrim AKP Reza.

Adapun barang bukti yang diamankan 48 KTP dan Surat Keterangan Hasil Rapid Antigen Covid-19 palsu, uang Rp 1.600.000, Mobil Bus plat B 7436 KAA, Mobil Izuzu elf DK 7560 AG, dan 1 (satu) buah handpone merek Vivo.

"Persangkaan pasal yang dikenakan yaitu pasal 263 ayat 2 KUHP atau Pasal 268 KUHP atau Pasal 14 ayat 1 UU No. 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular dengan ancaman hukuman 6 (enam) tahun penjara, dan selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan dan pendalaman kasus lebih lanjut," pungkas Kasat Reskrim AKP Reza.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini