Sementara itu, untuk pelaksanaan vaksinasi di wilayah ini, dari 3.000-an penduduk, sebanyak 300-an orang penduduk belum menerima vaksin. Pada 15 September, pihaknya berencana menggelar vaksinasi COVID-19 ini.
"Mudah-mudahan vaksinasi saat itu bisa mengcover semua warga kami di Serangan, sehingga vaksinasi bisa tuntas," demikian harapnya.
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, I Dewa Gede Rai mengatakan Kelurahan Serangan merupakan wilayah yang paling stabil semenjak pandemi COVID-19.
"Wilayah ini tak pernah zona merah, paling hanya zona kuning saat kasus di Denpasar melonjak Juli 2021 lalu," katanya.
Baca Juga:Wisata Bali: Kisah Lumba-lumba dan Nama Pondok Lovina yang Kini Disimpan
I Dewa Rai menyebut ada beberapa faktor yang membuat Serangan bisa mempertahankan zona hijau dalam waktu yang lama.
Yaitu faktor geografis di mana Serangan berada pada wilayah yang terpisah dari daratan meskipun saat ini sudah dihubungkan dengan jembatan.
"Dari faktor alamnya, Serangan dikelilingi oleh laut karena berada di daerah pesisir. Juga dari kedisiplinan masyarakatnya menerapkan protokol kesehatan," kata I Dewa Rai.
Juga dari segi mobilitas dan aktivitas penduduk, menurutnya tidak terlalu tinggi sehingga bisa lebih terpantau.
Baca Juga:Wisata Bali: Presiden Baywatch Dikira Hippies, Begini Sejarah Tim Penyelamat Pantai Kuta