Warga Kota Denpasar Habiskan Waktu Hingga 8 Jam Sehari untuk Akses Sosial Media

Sebanyakn 80 persen lebih warga Kota Denpasar menjadi pengguna aktif internet

Galih Priatmojo
Minggu, 29 Agustus 2021 | 14:15 WIB
Warga Kota Denpasar Habiskan Waktu Hingga 8 Jam Sehari untuk Akses Sosial Media
Ilustrasi Sosial Media (Pixabay/xander_dez)

SuaraBali.id - Sebagian besar masyarakat Kota Denpasar menghabiskan waktu hingga 8 jam sehari untuk mengakses sosial media. Fakta tersebut seperti diungkap berdasar data BPS Provinsi Bali 2021.

Dikutip dari beritabali.com, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali bersinergi dengan Pemerintah Kota Denpasar menyelenggarakan Webminar Transformasi Digital UMKM Denpasar. Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GBBI) 2021 di Kota Denpasar. 

Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, dalam sambutannya menyampaikan, bahwa pandemi telah memengaruhi seluruh sektor yang ada di kota Denpasar, termasuk sektor ekonomi. 

Data BPS Provinsi Bali tahun 2021 menunjukkan jumlah penduduk kota Denpasar yang mengakses internet yaitu sebesar 81,55% di mana penggunanya menghabiskan 7-8 jam untuk mengakses media sosial. 

Baca Juga:Cara Desa Sumerta Kelod Denpasar Bali Rayakan HUT RI ke-76: Motor Semprotkan Disinfektan

Maka dari itu, dirinya berharap pelaku usaha sektor ekonomi khususnya UMKM dapat memanfaatan internet dan teknologi digital untuk meningkatan daya saing. 

Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Oddo R.M Manuhutu menambahkan, bahwa Infrastruktur dan modal untuk melakukan transformasi digital di Kota Denpasar sudah tersedia. 

Oddo mendorong Pemerintah Daerah untuk membuat kebijakan-kebijakan yang meningkatan produktivitas UMKM yang berada di Kota Denpasar.   

"Harapannya produk-produk impor yang banyak dibeli oleh masyarakat Indonesia agar dapat disubtitusi dengan produk yang dihasilkan oleh UMKM lokal," katanya.

Selanjutnya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho menjelaskan, hasil survei yang dilakukan kantor pusat Bank Indonesia menunjukan UMKM yang menerapkan strategi

Baca Juga:Dugaan Korupsi Pengelolaan Dana Bantuan, Kadis Kebudayaan Denpasar Dicecar 62 Pertanyaan

penjualan secara digital memiliki resiliensi atau ketahanan yang lebih baik dan mengalami peningkatan penjualan pada kondisi pandemi saat ini. 

Pemanfaatan teknologi untuk pemasaran dan penjualan secara digital merupakan syarat mutlak agar UMKM dapat bertahan dan berkembang saat ini. Bank Indonesia akan secara kontinu melakukan peningkatan kapasitas UMKM untuk memperluas akses pemasaran melalui berbagai saluran pemasaran digital. 

"Pelatihan tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi dan meningkatkan pemahaman, serta keahlian UMKM dalam melakukan pemasaran online dan digitalisasi untuk pengembangan usaha. Para peserta UMKM diharapkan dapat segera bergabung dengan marketplace dan Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) yang terlibat, serta menerapkan pembayaran secara digital menggunakan QR Code Indonesian Standard (QRIS)," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak