SuaraBali.id - Daerah Tujuan Wisata (DTW) Munduk Nangka agrowisata di tenga-tengah persawahan subak Pangkung Jeleping 1 memiliki sesuatu yang unik.
Pengunjung bisa menikmati panorama persawahan terasering Subak Pangkung Jelepung 1 dari ketinggian melalui rakitan bambu yang dirakit seperti menara Eiffel Prancis.
Ketua kelompok sadar wisata I Made Widi Astika mengaku, sejatinya DTW Munduk Nangka dirintis sejak 2018 lalu. Namun baru terwujud dan dibuka untuk umum tiga bulan lalu (September 2020).
“Kami rintis 2018 lalu. Sempat mandeg, kemudian bersama-sama Pokdarwis dan didukung Pemerintah Desa Berangbang, kami berhasil mewujudkan pembangunannya seperti sekarang,” ujarnya.
Baca Juga:Wisata Bali: Strategi Pemasaran, Ireng Donat Dipromosikan ke Nakes Sudah Vaksin Ketiga
Dia menambahkan, di tengah sepinya pengunjung karena pandemi Covid-19 tetap melakukan perawatan dan menambah daya tarik lagi.
“Kami juga masih menyiapkan tempat untuk camping ground dengan panorama alam sawah dan kota Negara dari ketinggian,” ujarnya.
Menurutnya, salah satu kendala yang dihadapi yaitu akses jalan yang baik. Karena jika musim hujan makan jalan aksen menuju lokasi wisata sedikit licin sehingga kenyamanan masyarakat menuju lokasi sedikit terganggu.
Pengelolaan agrowisata ini, dilakukan secara swadaya kelompok sadar wisata di bawah naungan badan usaha milik desa.
Sedangkan lahan, tanah pribadi milik warga dengan sistem kerjasama dengan pengelola, dilansir dari Berita Bali, Kamis (12/8/2021).
Baca Juga:Wisata Bali: Vaksinasi Warga Usai, Pemkab Badung Dorong Penerbangan Langsung
“Harapannya, pemerintah daerah juga membantu dalam melakukan penataan agrowisata ini,” tandasnya.