Banyak Pendaki Tersesat, Gunung Sanghyang Diperketat

Pihak desa adat dan desa dinas setempat telah memasang papan pemberitahuan.

Dythia Novianty
Rabu, 11 Agustus 2021 | 08:40 WIB
Banyak Pendaki Tersesat, Gunung Sanghyang Diperketat
Pencarian WNA asal Rusia tersesat di Gunung Sanghyang. [Berita Bali/Istimewa]

SuaraBali.id - Peristiwa WNA asal Rusia yang tersesat di Gunung Sanghyang ternyata bukan kali pertama dan ini menjadi pembahasan oleh pihak desa setempat.

Pihak desa adat dan desa dinas setempat telah memasang papan pemberitahuan jika pendakian dilarang kalau tidak bersama pemandu lokal.

“Sudah ada kesepakatan untuk perlintasan hutan. Jadi bagi siapa yang naik (mendaki) tanpa izin, bukan menjadi tanggung jawab kami," ujar Perbekel Jatiluwih, I Nengah Kartika, dilansir dari Berita Bali, Rabu (11/8/2021).

Sampai saat ini, sudah ada dua titik plang pelarangan yang dipasang di pintu masuk atau jalur umum menuju Puncak Sang Hyang.

Baca Juga:Anies Mau Vaksinasi WNA Pencari Suaka, Wagub DKI: Ini Urusan Kemanusiaan, Kami Tak Bedakan

Hanya saja, masih ada warga atau pendaki yang tak mengindahkannya sehingga kejadian tersesat di tengah hutan kerap terjadi.

"Kalau di wilayah kami ada dua titik yang menjadi jalur umum untuk menuju Gunung Sanghyang ini. Dan semua juga sudah kita pasangkan plang peringatan itu," jelasnya.

Menurut Kartika, selama ini banyak warga yang justru mengalami hilang arah pulang atau tersesat dalam hutan.

Tak hanya warga luar Tabanan, melainkan warga lokal yang tak biasa mendaki juga pernah tersesat. Namun tersesat dalam artian tak kembali sesuai dengan arah masuknya.

"Mereka yang tersesat itu tak bisa menemukan arah jalan pulangnya. Terkadang ada warga yang justru menuju wilayah Pujungan, Kecamatan Pupuan," jelasnya.

Baca Juga:Kabar Baik, WNA Asal Rusia Tersesat di Gunung Sanghyang Akhirnya Ketemu

Kemungkinan, kata dia, jalur yang terjal dan hutan yang rimbun tak menjamin bagi pendaki untuk bisa menemukan jalur yang benar.

Sehingga pemandu lokal atau warga yang sudah biasa di kawasan ini sangat diperlukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan.

"Kami sangat imbau agar nanti jika tidak mengajak pemandu lokal akana sangat berisiko. Dan kami juga berharap agar tidak terjadi lagi hal seperti ini kedepannya," harapnya.

Untuk diketahui, dalam tahun 2021 ini setidaknya sudah dua kali peristiwa pendaki mengalami tersesat saat mendaki Gunung Sang Hyang yang terletak di Kecamatan Penebel, Tabanan ini.

Dua kejadian ini disebabkan oleh warga atau pendaki yang naik ke Gunung Sang Hyang tak menggunakan jasa para pemandu lokal. Terakhir adalah wisatawan asal Rusia, Igor 27 tahun yang berhasil ditemukan dalam keadaan selamat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak