Awas! Tolak Vaksinasi di Desa Gulingan, Siap Diusir

Pihak desa sudah berusaha meminta seorang warga bernama Romo Fery Wahyudi Satria Wibowo, menjalani vaksinasi Covid-19.

Dythia Novianty
Rabu, 28 Juli 2021 | 10:25 WIB
Awas! Tolak Vaksinasi di Desa Gulingan, Siap Diusir
Bendesa adat Desa Gulingan, Ida Bagus Gangga. [Berita Bali/Istimewa]

SuaraBali.id - Kelian Banjar Tengah Kaler, I Made Giriasta membenarkan pihak desa sudah berusaha meminta seorang warga bernama Romo Fery Wahyudi Satria Wibowo, menjalani vaksinasi Covid-19 sesuai anjuran pemerintah.

Namun, Fery yang sudah 4 tahun tinggal disana selalu menolak dengan dalih punya riwayat komorbid atau penyakit bawaan.

"Kami sudah berulang kali ke rumahnya untuk memberikan pemahaman untuk vaksin karena ini sesuai peraturan Mendagri, tapi tetap menolak divaksin,” terangnya.

Bahkan, kata Made Giriasta, pihak desa juga sudah memberikan saran kepada Fery untuk menjalani pemeriksaan medis dan meminta surat keterangan Dokter.

Baca Juga:Update Covid-19 Bali: Kasus Meninggal Bertambah 5 Orang

Akan tetapi, saat pihak desa kembali mendatangi rumahnya, Fery tidak kunjung menyiapkannya. Malah dia berencana akan memanggil advokat untuk menyelesaikannya.

Mendapat penolakan terus-menerus, pihak Desa pun memutuskan untuk menggelar paruman secara mendadak yang diikuti Kelian Banjar Tengah Kaler, Bendesa Adat (Kepala Desa) Gulingan, Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas, Pecalang dan warga Desa, pada Minggu 25 Juli 2021.

Tujuan paruman ini untuk memperoleh berbagai pertimbangan dan kesepakatan yang dituangkan dalam sebuah surat untuk mengeluarkan Fery dari Desa.

“Pertimbangannya itu kan divaksin agar tidak mudah terpapar Covid-19, sehingga keamanan warga semua dapat terjaga. Warga di sini tidak ada yang menolak untuk divaksin,” ujarnya.

Hal senada juga dikatakan Bendesa Adat Desa Gulingan, Ida Bagus Gangga di Kantor Sekretariat Desa Gulingan. Menurutnya, keputusan tersebut diambil dengan harapan warga desa dengan Vaksinasi ini dapat terjaga dari terpapar Covid-19.

Baca Juga:Buntut Kasus Pembunuhan, Perusahaan Finance Diminta Jangan Pakai Debt Collector

"Dia tidak punya KTP di sini, KTP dia itu di Kelurahan Sempidi. Dia sebagai pendatang harusnya memahami bahwa di situasi pandemic, keselamatan bersama haraus dijaga," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak