Wisata Bali: Pencarian Kobaran Sinar Menjadi Awal Penamaan Pura Gede Hyang Api Badung

Kisah perjalanan seorang Brahmana dari tanah Jawa menjadi bagian penting dari penamaan pura itu.

RR Ukirsari Manggalani
Senin, 26 Juli 2021 | 20:30 WIB
Wisata Bali: Pencarian Kobaran Sinar Menjadi Awal Penamaan Pura Gede Hyang Api Badung
[beritabali/ist/Pura Gede Hyang Api di Desa Darmasaba, Badung].

SuaraBali.id - Nama Pura Gede Hyang Api yang berlokasi di Banjar Menesa, Desa Darmasaba, Kecamatan Abiansemal, Badung dipetik berdasar sejarah pohon (taru) kampuak di jaba madya pura, yang telah berusia ratusan tahun.

Dikutip dari BeritaBali.com, jaringan SuaraBali.id, penamaan pura diawali cerita perjalanan seorang Brahmana suci dari tanah Jawa menuju wilayah Bualu diiringi seorang anak buah.

Demikian disampaikan Mangku Pura Gede Hyang Api, I Ketut Rajin, di Banjar Menesa, Desa Darmasaba, Kecamatan Abiansemal, Badung, Sabtu (24/7/2021).

Di Bualu, orang suci itu melihat pancaran sinar berupa api dari bawah bumi sampai ke langit.

Baca Juga:Wisata Bali: Merasakan Aura Magis Pohon Kampuak Pura Gede Hyang Api di Badung

"Muncul rasa ingin tahu, akhirnya beliau menelusuri keberadaan di mana sumber pancaran sinar itu, dari arah selatan menuju arah utara," lanjut Mangku Rajin.

Akhirnya Sang Brahmana menemukan sumber pancaran sinar berupa api ini bersumber dari pohon kampuak berusia ratusan tahun itu.

"Dari cerita itu, akhirnya pura ini disebut oleh krama desa sebagai Pura Gede Hyang Api," ungkapnya seraya menambahkan bahwa pohon kampuak itu diyakini memiliki kekuatan magis, dan konon dari kejauhan mampu mengeluarkan aura berupa api memancar.

Diceritakan juga keberadaan pura sebelumnya, bahwa di kahyangan Tiga di desa itu berdiri kokoh Pura Gede Hyang Api dan yang beristana di sini yaitu Ratu Hyang Api, Ratu Dalem Upakerti, serta Ratu Batur.

"Di sini ada tiga Pegedongan," sebutnya.

Baca Juga:Pertahankan Gelar Juara Olimpiade, Perenang Inggris Adam Peaty Geber Cupra Formentor

Hingga saat ini, kata Mangku Rajin, pura diempon empat banjar, meliputi, Banjar Menesa, Cabe, Darmasaba dan krama Banjar Penyeduan.

"Total pengempon kurang lebih sebanyak 260 krama," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak