Cara Memperbesar Penis Kelamin Pria, Awas Jangan Tertipu Obat Kuat

Mereka mengharapkan keajaiban dari obat memperbesar penis, pompa, olahraga khusus, sampai sudi melakukan operasi.

Pebriansyah Ariefana
Selasa, 08 Juni 2021 | 18:38 WIB
Cara Memperbesar Penis Kelamin Pria, Awas Jangan Tertipu Obat Kuat
Barang bukti obat kuat yang disita Polda Jawa Timur lantaran dianggap dijual secara ilegal. (Suara.com/Achmad Ali).

SuaraBali.id - Terkadang ada ulasan cara memperbesar penis atau cara memperbesar kelamin pria, namun apakah cara besarkan penis itu aman?

Tak sedikit, lelaki tergiur dengan produk yang mengeklaim dapat memperbesar ukuran penis dengan memberikan saran cara memperbesar ukuran penis. Mereka mengharapkan keajaiban dari obat memperbesar penis, pompa, olahraga khusus, sampai sudi melakukan operasi.

Namun, iklan untuk produk pembesar penis ada di mana-mana. Sejumlah besar pompa, pil, alat olahraga, latihan, dan operasi, mengeklaim dapat meningkatkan panjang dan lebar penis Anda.

Namun, hanya ada sedikit dukungan ilmiah soal metode non-bedah untuk memperbesar penis. Dan tidak ada organisasi medis terkemuka yang mendukung operasi penis hanya untuk alasan kosmetik.

Baca Juga:Ustadz Syam Minta Maaf Ngomong Jorok Kontrol Tanpa R: Kurang Pemanasan Mulut

Menurut laporan Mayo Clinic, sebagian besar teknik yang Anda lihat diiklan tidak efektif. Beberapa produk bahkan dapat merusak penis Anda.

Ilustrasi penis / Mr P lelaki. (Shutterstock)
Ilustrasi penis / Mr P lelaki. (Shutterstock)

Berpikir dua kali sebelum mencoba salah satu produk pembesar penis.

Kebohongan iklan memang ditujukan untuk membuat Anda percaya bahwa pasangan Anda sangat peduli dengan ukuran penis.

Jika Anda benar khawatir akan ukuran penis, jangan percaya pada iklan, tetapi bicarakan dengan pasangan Anda.

Memahami kebutuhan dan keinginan pasangan ialah cara terbaik untuk meningkatkan hubungan seksual, ketimbang mengubah ukuran penis yang malah berujung petaka.

Baca Juga:Kotor! Astagfulullah Ustadz Syam Sebut Kelamin Pria saat Ceramah Agama

Ada pula perusahaan yang menawarkan banyak jenis perawatan pembesaran penis non-bedah, dan sering kali mempromosikannya dengan iklan yang tampak serius yang menyertakan dukungan dari peneliti "ilmiah". Padahal, perusahaan itu hanya mengandalkan mengandalkan testimonial, data miring, dan foto "sebelum" dan "sesudah" yang meragukan.

Kebenarannya, secara keseluruhan, perawatan dan pengobatan sebagai cara memperbesar penis cenderung memiliki hasil yang minim, itu pun jika ada. Dan kebanyakan, dilaporkan Web MD, justru tidak memberikan hasil apa pun untuk meningkatkan ukuran penis.

Ilustrasi penis / Mr P lelaki. (Shutterstock)
Ilustrasi penis / Mr P lelaki. (Shutterstock)

Seperti ditegaskan sebelumnya, sebagian besar cara memperbesar penis yang diiklankan tidak efektif; dan beberapa dapat menyebabkan kerusakan permanen pada penis.

Prosedur pembedahan yang paling banyak digunakan untuk memperpanjang penis melibatkan pemutusan ligamen suspensorium yang menempelkan penis ke tulang kemaluan dan memindahkan kulit dari perut ke batang penis. Ketika ligamen ini dipotong, penis tampak lebih panjang karena lebih banyak yang menggantung.

Tetapi, ada risiko besar dari prosedur pembedahan itu. Memotong ligamen suspensorium dapat menyebabkan penis yang ereksi menjadi tidak stabil.

Pemutusan ligamen suspensorium kadang-kadang dikombinasikan dengan prosedur lain, seperti menghilangkan kelebihan lemak di atas tulang kemaluan. Prosedur untuk membuat penis lebih tebal melibatkan pengambilan lemak dari bagian tubuh yang berdaging dan menyuntikkannya ke batang penis.

Hasilnya buruk dan sering kali mengecewakan, karena sebagian lemak yang disuntikkan dapat diserap kembali oleh tubuh. Kondisi ini dapat menyebabkan kelengkungan atau asimetri penis. Penampilan penis pun jadi tak normal secara permanen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini