Sejarah Masjid Asy-Syuhada Kampung Bugis Denpasar, Potret Toleransi Islam dan Hindu

Masuknya agama Islam di Bali pada masa kejayaan Majapahit memang tak semudah dan sebesar pernyebaran Islam di bagian pulau Jawa lainnya.

Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 04 Juni 2021 | 12:06 WIB
Sejarah Masjid Asy-Syuhada Kampung Bugis Denpasar, Potret Toleransi Islam dan Hindu
Masjid Asy-Syuhada (BeritaBali)

Keberadaan orang-orang Bugis ini kemudian dimanfaatkan oleh pihak kerajaan Badung untuk diajak melawan kerajaan Mengwi yang telah lama berkonflik. Orang-orang Bugis ini dilatih untuk persiapan perang menghadapi kerajaan Mengwi.

Peperangan tersebut kemudian dimenangkan oleh Kerajaan Badung, Atas kemenangan tersebut raja Badung, Cokorda Ngurah Sakti atau dikenal dengan Raja Cokorda Pemecutan III yang memberikan sebidang tanah seluas setengah hektar di pulau Serangan yang kemudian dibangunlah masjid Asy-Syuhada oleh Syekh Haji Mukmin, yang berasal dari Ujung Pandang.

Dari luar Masjid Asy-Syuhada terlihat nuansa Balinya.

Bangunan masjid Asy-Syuhada hingga kini masih mempertahankan bentuk awalnya, terdiri dari empat pilar utama dengan tiang kayu jati.

Baca Juga:Ustaz Munsir Situmorang Sebut Musik Haram, Bahkan Gereja Haramkan Musik

Arsitektur bangunan masjid Asy-Syuhada ini merupakan perpaduan antara gaya khas Bugis dan Bali mulai dari mimbar hingga bedugnya.

Sumber: Pemkot Denpasar, Kemenag

Kontributor : Kiki Oktaliani

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak