SuaraBali.id - Limbah medis di Jalan Lingkungan Sema Gianyar dibuang dekat tempat suci. Tempat itu dinilai warga setempat adalah tempat suci terdapat Ida Betara Sri.
Hal itu dikatakan Lurah Bitera, Gede Bagiada. Dia mendapatkan informasi mengenai temuan limbah medis itu dari Kelian Banjar Batur Sari I Wayan Darmawan, Kelian Banjar Sema I Wayan Agus Sudarmawan, serta Bhabinkamtibmas setempat, Sabtu (29/5/2021) sekitar pukul 13.00 WITA.
"Saya ditelepon katanya ada tumpukan limbah medis di perbatasan Banjar Batur Sari dan Banjar Sema Duur Dauhan pasiraman Tukad Danti, masuk Subak Buron Alit," ujarnya.
Setelah menerima informasi tersebut, ia kemudian meluncur ke TKP. Dan benar saja ada limbah plastik yang jumlahnya kurang lebih 10 kantong plastik besar berwarna kuning.
Baca Juga:Stadion Manahan Opsi Venue Piala AFC 2021, Gibran: Kita Siap!
Isinya slop tangan medis, infus, kapas, jarum suntik, dan sebagainya. Di atas limbah tersebut, ada sepasang canang.
"Saya kaget, jaman pandemi seperti sekarang siapa tahu. Di atasnya ada canang, saya jadi berfikir ini yang buang orang waras atau bagaimana," sebutnya.
Menurut salah seorang warga yang bernama Pan Toris, tumpukan limbah medis tersebut sudah ada di TKP sejak empat hari yang lalu. Dan di lokasi itu terbilang tempat suci karena ada tanaman padi yang segera dipanen.
Lahan itu dikatakannya milik Nyoman Surata, warga Banjar Sema.
"Di sana itu tempat suci, ada Ida Betara Sri. Dan menurut Pan Toris ini, kemungkinan canang yang ada di atas limbah itu dibantenin oleh pemilik lahan, mungkin mendoakan agar siapa yang buang limbah agar kena batunya, karena disitu tempat suci ada padi," papar pria yang akrab disapa Sanduts itu.
Baca Juga:Asal Usul Nasi Bali, Masakan Mendunia dan Resep Paling Enak
Atas temuan itu ia kemudian menghubungi Dinas Lingkungan Hidup, Satpol PP, hingga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Gianyar.
Limbah medis itu selanjutnya diamankan dan dibawa ke RSUD Sanjiwani untuk dihancurkan sesuai prosedur yang berlaku untuk limbah medis.
"Karena dibuang ke TPA kan tidak mungkin, dan yang buang ini pintar, dia buang di lokasi yang agak ke dalam," ujarnya.
Ia pun berharap agar pihak kepolisian bisa segera mengungkap pembuang limbah medis tersebut. Dan apabila nanti pembuang limbah itu ditemukan, maka pihaknya akan memberikan pembinaan.
"Di Dinas kita akan berikan pembinaan, kalau sanksi ada itu wewenangnya di adat. Dan karena ini ada aturan hukumnya, secara hukum ya kita serahkan kepada pihak kepolisian," ujarnya.
Sementara itu, Limbah medis di Jalan Lingkungan Sema Gianyar bukan milik RSUD Sanjiwani dan RSUD Payangan. Kedua rumah sakit itu paling dekat dari lokasi pembuangan limbah medis itu.
Hal itu dikatakan Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Gianyar, Ida Komang Upeksa. Rumah sakit milik pemerintah telah bekerjasama dengan pihak ketiga dalam penanganan limbah medis.
"Rumah sakit kami sampahnya besar, dan tidak mungkin dibuang secara sembarangan. Kami selama ini bekerjasama dengan pihak ketiga dalam penanganan sampah medis," ujar pria yang juga menjabat Dirut RSUD Sanjiwani tersebut.
Terkait apa tindak lanjut yang dilakukan pihak Dinas Kesehatan Gianyar terkait temuan tersebut, Ida Upeksa mengatakan, untuk penyelidikan sumber sampah medis tersebut, pihaknya menyerahkan sepenuhnya pada pihak kepolisian.
Sementara pihak kedinasan hanya melakukan pembinaan, baik pada klinik swasta, dokter praktik swasta dan sebagainya yang bergerak di bidang kesehatan.
"Kita di dinas akan lakukan pembinaan. Tapi selama ini, kita belum pernah menerima adanya praktik nakal dari penyedia layanan kesehatan, baik klinik swasta, dan sebagainya," ujarnya.
Upeksa pun menyayangkan jika hal tersebut dilakukan oleh penyedia layanan kesehatan.
"Mudah-mudahan segera ditemukan pelakunya, supaya hal serupa tidak terulang. Sebab selain membahayakan masyarakat, juga tidak baik untuk lingkungan," jelasnya.
Limbah medis dibuang orang tak dikenal di Jalan Lingkungan Sema Gianyar, Bali. Kejadian itu, Sabtu (29/5/2021) pagi kemarin.
Warga yang melihat jenis sampah tersebut menjadi khawatir. Sebab, saat ini sedang dalam suasana pandemi Covid-19.
Sampah tersebut ditemukan berserakan di lahan milik warga setempat.
Limbah medis itu berserakan. Setelah dilaporkan ke pihak berwajib, limbah medis tersebut diangkut ke tempat limbah medis RSUD Sanjiwani Gianyar.
Informasi dihimpun, limbah medis tersebut telah diamankan oleh Satreskrim Polres Gianyar ke RSUD Sanjiwani, untuk penyelidikan lebih lanjut.
Sampah tersebut terdiri dari infus, obat-obatan dan sebagainya.
Dalam keyakinan masyarakat di Bali, sampah medis merupakan sampah 'cemer' atau kotor, baik secara sekala dan niskala. Sampah tersebut dinilai dapat merusak kesucian suatu wilayah.
Dikarenakan adanya sampah tersebut, wargapun ramai mendatangi lokasi dan menyayangkan hal tersebut terjadi diwilayahnya.
"Kemarin ditemukan, masih penyelidikan. Sampahnya dibawa ke RSUD Sanjiwani. Ditemukan kemarin pagi. Ditemukan di pinggir jalan di Bitera, di lahan orang, yang punya lahan ini komplain. Jenisnya banyak mulai dari alat medis, obat, infus dan sebagainya," ujar sumber di kepolisian.