SuaraBali.id - Ustadz Yahya Waloni kecam orang masuk Islam karena mau menikah atau juga diajak oleh orang lain. Mereka disebut bukan mualaf, tapi kualat.
Hal itu dikatakan Yahya Waloni dalam video berjudul 'Saifudin Ibrahim Vs Ust Yahya Waloni, Muhtadin vs Murtadin'
Ustadz Yahya Waloni menjelaskan jangan heran kalau ada orang masuk Islam tanpa dibujuk oleh orang Islam.
Selanjutnya, Ustadz Yahya Waloni juga tiba-tiba mengatakan bahwa ia tidak suka dipanggil mualaf.
Baca Juga:Yahya Waloni: Orang Kafir Masuk Islam Banyak dari Kaum Intelektual
"Di masjid-masjid, saya nggak suka dipanggil Mualaf karena mualaf di Indonesia ini kebanyakan bukan mualaf (tapi) kualat," katanya.
Hal itu ia katakan karena menurutnya banyak yang masuk Islam bukan karena mau dapat hidayah, karena ilmu, atau karena ada panggilan, namun justru karena ada tujuan lain atau sekedar ikut-ikutan.
![Tangkapan layar Pendakwah Yahya Waloni minta kursinya diganti dengan kursi islam. [YouTube/zhinyal Islam]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/04/16/43040-yahya-waloni-minta-ganti-kursi.jpg)
"Masuk Islam karena mau nikah, masuk Islam karena ikut-ikutan. Tetangganya Islam, dia ikut jadi Islam. Tetangganya Kristen, dia masuk Kristen. Tetangganya Buddha, dia ikut Buddha. Tetangganya Hindu, ikut Hindu. Itu namanya Bunglon," kata Yahya Waloni.
Ustadz Yahya Waloni menyebut orang non Islam atau kafir masuk Islam kebanyakan dari kaum intelektual atau orang terdidik. Yahya Waloni menjelaskan mereka yang masuk Islam adalah orang pintar.
Dalam video itu, Yahya Waloni membandingkan antara orang yang masuk Islam dan orang yang keluar Islam.
Baca Juga:Yahya Waloni: Orang Murtad dari Islam Biasanya Kena Pengaruh Indomie
Orang yang keluar Islam atau murtad biasanya hanya karena pengaruh sembako atau sumbangan. Yahya Waloni menjabarkan denagn istilah sebungkus indomie dan seliter beras.
- 1
- 2