BMKG Peringatkan Gelombang 2,5 Meter di Selat Bali-Lombok

BMKG pun mengimbau masyarakat untuk mewaspadai gelombang tinggi hingga enam meter yang berpotensi di perairan Samudra Pasifik utara Papua dan Papua Barat.

Pebriansyah Ariefana
Rabu, 14 April 2021 | 10:29 WIB
BMKG Peringatkan Gelombang 2,5 Meter di Selat Bali-Lombok
Perkiraan pergerakan Bibit Siklon 94w hingga 16 April 2021. Diperkirakan bibit siklon ini akan berubah menjadi siklon tropis dalam beberapa hari ke depan. [Antara/BMKG]

SuaraBali.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memperingatkan gelombang tinggi 2,5 meter di Selat Bali-Lombok. Ini merupakan gelombang sedang. Sebab Indonesia tengah dilanda siklon tropis.

BMKG pun mengimbau masyarakat untuk mewaspadai gelombang tinggi hingga enam meter yang berpotensi di perairan Samudra Pasifik utara Papua dan Papua Barat.

"Potensi gelombang dengan kategori sangat tinggi 4-6 meter berpeluang terjadi di Samudra Pasifik utara Papua barat - Samudra Pasifik utara Papua," ujar Kepala Pusat Meteorologi Maritim Eko Prasetyo di Jakarta, Rabu (14/4/2021).

Gelombang tinggi tersebut diprakirakan terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia antara 14 - 16 April 2021.

Baca Juga:Pascabencana NTT, Polisi Dikerahkan Bersihkan Sampah di Kota Kupang

Eko menjelaskan pusat tekanan rendah 1004 hPa terpantau di Samudra Pasifik utara Papua dan memberikan dampak tidak langsung ke wilayah utara Papua.

Bibit siklon tropis 94W di utara Papua. [Antara/BMKG]
Bibit siklon tropis 94W di utara Papua. [Antara/BMKG]

Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Barat Daya - Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 5 - 30 knot, sedangkan wilayah di Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Timur - Selatan dengan kecepatan angin berkisar 5 - 20 knot.

"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Raja Ampat utara, perairan Manokwari, perairan Biak, Teluk Cendrawasih, Samudra Pasifik utara Papua - Papua Barat," ujar dia melanjutkan.

Selain itu berdasarkan pantaun BMKG, perairan gelombang dengan kategori sedang 1,25-2,5 m berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, Perairan barat Aceh - Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu - Kepulangan Enggano, Samudra Hindia barat Aceh -Kepulauan Nias, Teluk Lampung bagian selatan, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Perairan selatan NTT, Laut Sawu bagian selatan, Samudra Hindia selatan NTT, Laut Sulawesi bagian tengah, perairan Kepulauan Sangihe - Kepulauan Talaud, Laut Maluku, perairan Kepulauan. Sitaro, perairan Bitung - Likupang, perairan selatan Sulawesi utara, perairan Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera, Samudra Pasifik utara Halmahera, perairan Raja Ampat bagian utara, perairan selatan Biak, Teluk Cendrawasih, perairan Jayapura - Sarmi.

Sementara, untuk gelombang dengan kategori tinggi 2,5-4 m terjadi di beberapa perairan Indonesia di antaranya perairan barat Kepulauan Enggano, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai, perairan barat Kepulauan Enggano - Lampung, perairan selatan Jawa - Sumbawa, Samudra Hindia selatan Jawa - NTB, Selat Sunda, perairan Manokwari, perairan utara Biak, Samudra Pasifik utara Halmahera.

Baca Juga:Banyak Rumah Rusak Saat Gempa Malang, BMKG: Struktur Bangunan Buruk

BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu tetap waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m).

Kemudian angkutan kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 m). Selain itu, dimohon kepada para masyarakat yang tinggal serta beraktifitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak