Kisah Kosmas Juru Parkir Hadang Wanita Bercadar Ledakan Bom Gereja Makassar

Kosmas tidak pernah dibayangkannya, apalagi dengan nyali luar biasa menghalau dan menggagalkan aksi terkutuk tersebut.

Pebriansyah Ariefana
Selasa, 30 Maret 2021 | 08:02 WIB
Kisah Kosmas Juru Parkir Hadang Wanita Bercadar Ledakan Bom Gereja Makassar
Kosmas Balalembang jadi penyelamat jemaat dari bom Gereja Makassar dari pasangan suami istri. (Antara)

SuaraBali.id - Kosmas Balalembang jadi penyelamat jemaat dari bom Gereja Makassar dari pasangan suami istri. Sang istri wanita bercadar sempat ingin masuk gereja.

Namun Kosmas sebagai juru parkir selamatkan jemaat. Namun Kosmas jadi korban terluka dari aksi bom bunuh diri itu. Kosmas tidak pernah dibayangkannya, apalagi dengan nyali luar biasa menghalau dan menggagalkan aksi terkutuk tersebut.

Kosmas juru parkir di Gereja Katedral, Jalan Kajaolalido Makassar, Sulawesi Selatan. Atas aksi heroiknya menghalau pelaku bom bunuh diri untuk masuk ke area Gereja, Kosmas telah menyelamatkan ratusan anggota jemaat yang masih berada di dalam gedung dan sejumlah jemaah lainnya di sekitar luar Gereja.

Alhasil, tidak ada korban jiwa pada peristiwa tersebut, kecuali hanya menewaskan pelaku bom bunuh diri yang disebut pihak kepolisian pasangan suami istri. Akibat peristiwa ini 19 orang mengalami luka-luka, namun berangsur telah kembali pulih.

Baca Juga:Denny Siregar Desak MUI Buat Fatwa Jenazah Teroris Tak Wajib Disalatkan

Sesuai dengan tugasnya yang mengatur akses keluar masuk kendaraan di Gereja Katedral, secara spontan melarang kendaraan roda dua yang ditumpangi pelaku untuk masuk ke Gereja, alasannya simpel, yakni ibadah telah selesai dan sejumlah anggota jemaat hendak keluar gereja.

"Waktu itu beberapa umat mau keluar, pagar mulai terbuka. Ada yang keluar dan ada yang masuk, jadi saya tahan, tiba-tiba meledak, langsung saya bilang 'Tuhan tolong saya'," ungkap Cosmas saat mengurai kejadian nahas tersebut kepada sejumlah pejabat nasional hingga daerah yang datang menjenguknya di RS Bhayangkara Makassar, Senin (29/3/2021).

Begitu melihat gerak gerik pelaku, Kosmas mulai curiga, apalagi salah seorang di antara kedua pelaku mengenakan pakaian mirip busana muslim dan cadar memaksa masuk ke area gereja keuskupan itu.

Kosmas sempat menahan pasangan itu dengan jarak sekitar 2 meter.

Namun, akibat ledakan bom itu, Kosmas mengalami luka bakar di bagian depan badannya.

Baca Juga:Pelaku Bomber Wanita di Makassar Disebut Tengah Hamil, Begini Kata Keluarga

Kendati demikian, kejadian yang menimpanya tetap dia syukuri karena luka yang ditimbulkan dari peristiwa ini terbilang tidak serius jika dibandingkan kekuatan bom.

Tubuh pelaku bom bunuh diri berserakan hingga potongan kepala terpental ke lantai dua gedung Gereja Katedral Makassar. Sementara itu, potongan tubuh lainnya tampak mengenaskan.

Kosmas Balalembang yang saat ini terbaring di RS Bhayangkara Makassar dikenal sebagai sosok penuh perhatian. Menjadi juru parkir, dia selalu sigap mengarahkan kendaraan yang hendak keluar masuk dari Gereja Katedral Makassar guna mencegah kecelakaan lalu lintas, termasuk dalam mengurai kemacetan.

"Dia perhatian sekali, jika ada mobil mau keluar, dia jaga agar tidak terjadi kecelakaan," kata Pastor Joni Payuk.

Kosmas dengan postur tubuhnya yang kecil juga dikenal sebagai orang yang sangat rajin, tidak banyak bicara dan cekatan membantu jemaat.

Dia memang diketahui sangat ringan tangan karena rajin membantu dan punya dedikasi dalam pelaksanaan ibadah di Katedral.

Betapa tidak, kehadiran Kosmas pada perayaan hari-hari besar di Gereja Katedral sudah sangat akrab di mata jemaat.

Itu karena dia selalu mengawal jalannya kegiatan. Begitu pula, jika tidak ada ibadah, Cosmas tetap ada dan hampir melakoni semuanya, termasuk ikut bersih-bersih di gereja.

"Saya kira dia sudah lama bekerja di sini, mungkin sekitar 10 tahun. Saya baru 2 tahun di keuskupan tetapi sudah akrab dengan beliau," katanya.

Saat ini, Kosmas yang terkena luka bakar bersama sejumlah korban lainnya dirawat di RS Bhayangkara yang sebelumnya mendapat tindakan pertama dari RS Stella Maris. Di sana, dia menjadi tanggungan negara untuk dijaga dan dilindungi.

"Jadi, begitu hebat pemerintah. Pemerintah hadir menanggung semua biaya para korban, membawanya ke RS Bhayangkara untuk dijaga dan dilindungi," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak