SuaraBali.id - Politisi PDI Perjuangan Dewi Tanjung menyatakan akhlak pendukung Habib Rizieq bobrok semua. Hal itu dikatakan Dewi Tanjung mengomentari perilaku simpatisan Habib Rizieq Shihab yang mendatangi sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Timur.
Dalam video yang dibagikan Dewi, tampak seorang simpatisan Habib Rizieq ngamuk. Simpatisan tersebut mengaku sebagai kuasa hukum Rizieq Shihab namun simpatisan Rizieq ini tak menunjukkan kartu identitas.
Polisi pun tak mengizinkan simpatisan tersebut masuk ke area Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Dewi pun mengomentari tersebut melalui akun Twitter miliknya, @DTanjung15.
"Rizieq dan pendukung memang akhlaknya pada bobrok semua,” tulis Dewi Tanjung.
Baca Juga:Tanggapi TIngkah Munarman, Muannas: Deritamu Hari Ini Karena Kelompokmu
"Kepala dikerudungin tapi kelakuan kayak ngga berpendidikan dan punya agama membela si Rizik silahkan tapi otak dan akhlak tetap harus santun dong, Bu," tulis Dewi Tanjung.
“Jangan kampungan dan norak begitu,” tambahnya.
Cuitan Dewi ini kemudian dikomentari warganet yang menyorot simpatisan Rizieq tersebut.
"Ini emak emak yang marah biasanya kalo naik motor, belok kiri tapi lampu sign nya ke kanan ya? Kelihatan banget," tulis salah seorang warganet.
"Semua ada aturan. Pengacara tak tahu aturan ibarat mobil balap tanpa rem, akan celaka," komentar warganet lainya.
Baca Juga:Olok-olok Habib Rizieq, Cleaning Service Pengadilan Tinggi Dinonaktifkan
Gue bukan anjing
Emak-emak pendukung Habib Rizieq ngamuk di luar sidang Habib Rizieq di Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Massa pendukung Habib Rizieq demo di sana, Selasa (23/3/2021) kemarin.
Emak-emak pendukung Habib Rizieq ngamuk. Mereka juga nangis kejer lantaran mengaku mendapat kekerasan dari kepolisian. Dia pun berpesan kepada seseorang untuk rapatkan barisan.
Sejumlah emak-emak sempat terlibat adu mulut dengan aparat kepolisian yang sedang berjaga di sekitar lokasi.
Hal tersebut lantaran aparat meminta kepada massa untuk tidak berada di depan PN Jakarta Timur dan pindah ke lokasi lain. Emak-emak yang tidak diketahui namanya itu tidak terima dan sempat terlibat saling dorong dengan Polwan yang berjaga.
Sontak insiden tersebut membuat salah satu emak-emak menangis kejer karena mengaku tubuh sakit akibat mendapat dorongan dari aparat.
Momen emak-emak berjilbab cokelat yang menangis di pinggir jalan sekitar PN Jakarta Timur tersebut diunggah oleh akun Twitter @Ar1Pangeran.
Dalam video, emak-emak itu menangis sambil mengadu kepada seseorang melalui sambungan gawainya.
Dia mengaku mengalami kekerasan dari pihak aparat kepolisian, dia pun memerintah agar pihaknya segera merapatkan barisan dan mengguggat aparat yang berjaga.
Selain itu, dia juga mengklaim memiliki seorang ayah yang berporfesi sebagai polisi namun tidak pernah bertindak keras kepada dirinya. Selain itu, dia juga membeberkan bahwa sebenarnya sanak keluarganya merupakan Komisaris Besar (Kombes).
“Perlu dicatat, bikin gugatan gue, diusir-usir tahu gak, gue bukan binatang, gue bukan anjing. Gue manusia, mau gue gugat pokoknya. Gue dicengkeram, didorong kasar sampai badan gue sakit. Keluar semuanya, rapatkan barisan!,” kata emak-emak tersebut sambil menangis kejer.
“Bapak gue polisi enggak perlakukan anaknya kayak gini, pakde gue Kombes enggak pernah begini, kenapa mereka begini semuanya?” sambungnya.