Kelas Orgasme Bule di Ubud Bali Batal, Gurunya Bawa ke Polisi

Bule tersebut hanya dimintai keterangan, namun tidak ditahan.

Pebriansyah Ariefana
Minggu, 07 Maret 2021 | 10:32 WIB
Kelas Orgasme Bule di Ubud Bali Batal, Gurunya Bawa ke Polisi
Andrew Barnes, bule Bali buka kelas orgasme di Ubud, Gianyar. (Beritabali)

SuaraBali.id - Kelas orgasme Bule di Ubud Bali batal. Sebab sang guru keburu dibawa polisi dari Polres Gianyar.

Guru kelas orgasme itu adalah Warga Negara Asing (WNA) inisial AB, asal Australia. Dia menawarkan kelas orgasme di Ubud, Bali.

Bule tersebut hanya dimintai keterangan, namun tidak ditahan.

Kasat Reskrim Polres Gianyar, AKP Losa Lusiano Araujo saat dikonfirmasi Sabtu (6/3/2021) mengatakan belum ada unsur pidana yang memenuhi untuk dilakukan penahanan.

Baca Juga:Viral Kelas Yoga Orgasme di Bali, Begini Penjelasan Polisi Gianyar

"Tidak ditahan," ujarnya.

Berdasarkan informasi yang beredar di media sosial polisi langsung melakukan penyelidikan. Setelah cukup petunjuk, polisi mendatangi tempat dimana WNA inisial AB ini berada.

Yakni salah satu vila di wilayah Desa Sayan, Kecamatan Ubud.

"Kita turun bersama Polda Bali dan pihak Imigrasi," jelasnya. Dari kepolisian, meminta keterangan sejumlah saksi.

"Dari kami terkait kegiatan yang akan dilakukan. Kami juga klarifikasi pihak hotel dimana rencana kegiatan itu digelar," jelas AKP Losa.

Baca Juga:Polisi Tak Temukan Pelanggaran pada Yoga Orgasme yang Viral

Kepada polisi, pihak hotel membenarkan ada bokingan kegiatan yoga, meditasi dan sejenisnya. Bahkan hotel sudah menyiapkan matras.

Namun, bokingan tersebut sudah dibatalkan H-1 oleh pihak pemesan dengan alasan Covid-19 menghindari kerumunan.

Termasuk postingan yang memicu reaksi sejumlah pihak, langsung dihapus.

"WNA ini merasa ada yang salah, sehingga postingan tersebut langsung dihapus. Kemudian bookingan hotel juga dibatalkan. Rencana kegiatan juga dibatalkan," tegasnya.

Polisi juga mendalami terkait dugaan mengarah pada pelanggaran kasus asusila. Namun dari hasil pemeriksaan awal, dugaan tersebut terbantahkan karena acara atau kegiatan diduga kelas orgasme tersebut belum terjadi.

"Kejadiannya belum terjadi. Jadi dari hasil pemeriksaan awal belum ditemukan pelanggaran," jelasnya.

Namun demikian, pihaknya tetap berkoordinasi dengan pihak terkait. Dari penjelasan dua WNA ini, undangan yang diposting tidak seperti yang dibayangkan oleh masyarakat.

"Menurut mereka, kegiatan itu hanya yoga meditasi. Kalau dari kita belum dapat unsur pidana.

Tapi kita tetap koordinasi dengan Imigrasi," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kakanwil Kemenkumham) Provinsi Bali, Jamaruli Manihuruk mengatakan diamankannya WNA asal Australia ini berkaitan dengan viralnya postingan di media sosial terkait pembukaan praktek yang dinamai Tantric Full Body Energy Orgasm Retreat.

Dalam postingan itu, WNA asal Australia ini akan membuka praktek di sekitar Ubud, Gianyar mulai pada, Sabtu (6/3/2021) hingga Selasa (9/3/2021) mendatang. Bahkan, dalam postingan itu, WNA ini mematok tarif 500 hingga 600 dolar Amerika Serikat atau setara Rp 8 juta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak