SuaraBali.id - Kisah inspiratif datang dari seorang pemuda yang meraup untung puluhan juta, padahal baru membuka usaha selama lima hari.
Pemuda tersebut membuka bisnis di asrama bersama temannya dan tak menyangka bisa mendapat keuntungan banyak.
Tak tanggung-tanggung, keuntungan sebesar Rp 65 juta didapatkan oleh mereka. Kisahnya viral di Tiktok.
Banyak yang dibuat salut dengan kegigihan keduanya dalam menjalankan bisnis di usia muda.
Baca Juga:Viral! Video Penampakan Uang Pecahan Rp 100 Ribu Bersambung Tidak Dipotong
Pemuda sukses itu adalah Ahmed Amzar Airil Ahmed Mazdan atau kreator Tiktok @amzarairil. Dalam postingannya baru-baru ini, dia memamerkan segepok uang.
Menyadur dari MStar, Rabu (17/2/2021), tak mudah bagi Amzar sehingga bisa mendapatkan uang segepok. Uang itu didapat setelah dia membuka bisnis bersama teman asramanya yang bernama Danish Aiman Ahmad Rizal.
Kedua mahasiswa Kolej Matrikulasi Pulau Penang tersebut berusaha mencari uang untuk membayar kuliah.
Amzar dan Aiman memanfaatkan masa Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) di Malaysia atau sejenis PPKM di Indonesia untuk membuka usaha baju.
Hebatnya, hanya dalam waktu lima hari keduanya bisa meraup uang sebanyak RM 19.000 atau senilai Rp 65,9 juta.
Baca Juga:Pantang Beli Murah, Nagita Slavina Pakai Baju Rp 10 Juta saat Main TikTok
Lantas apa rahasianya?
Selama membuka usaha, Amzar dan Aiman bekerja keras. Lantaran tidak bisa pulang ke rumah karena PKP, mereka membuat baju dan menawarkannya kepada teman satu asrama.
"Kami memilih bisnis ini untuk biaya kuliah, karena kebanyakan mahasiswa suka mengikuti trend dan memakainya bersama. Jadi kami ingin memudahkan mereka (dengan membuat baju)," kata Amzar.
Hampir setiap hari mereka begadang untuk mendesain dan memproduksi baju. Setelah itu menggencarkan promosi lewat WhatsApp dan media sosial.
"Kami hanya tidur selama 3-4 jam per hari dan sehabis Subuh baru bisa terlelap," sambungnya.
Tak hanya promosi lewat medsos, dua pelajar itu juga menawarkan dagangannya secara door to door, demi meraup untung. Suka duka pun dialami Amzar dan Aiman.
"Malam terakhir, kami pasang muka tebal. Ketuk satu per satu pintu di asrama (untuk jualan). Ada yang sekadar melirik dari balik pintu, tak masalah," ujar Amzar.
"Ada juga yang mau beli dan memberi nomor telepon. Namun setelah dihubungi untuk mengesahkan pesanan. Tiba-tiba nomor kami diblok. Sakit hati rasanya kena tipu, tapi dalam bisnis itu biasa," tambahnya.
Kerja keras mereka pun membuahkan hasil. Meski sempat dikibuli pembeli, nyatanya banyak yang tertarik dengan baju mereka.
Tak tanggung-tanggung, pemesannya tidak hanya anak asrama tapi juga dari luar kota seperti Kelantan, Perak, Melaka dan Negeri Sembilan.
Amzar pun mengaku bersyukur atas pencapaian yang didapatkannya. Usaha dalam waktu lima hari, meraup untuk banyak.
"Syukur, Alhamdulillah. Usaha kami buka usaha baju selama lima hari sampai tak cukup tidur banyak diorder," pungkas Amzar.