Terungkap! Sri Widayu Dibunuh karena Utang Bisnis Pisang Rp 500 Ribu

Sri Widayu tewas bersimbah darah.

Pebriansyah Ariefana
Minggu, 07 Februari 2021 | 07:55 WIB
Terungkap! Sri Widayu Dibunuh karena Utang Bisnis Pisang Rp 500 Ribu
ILUSTRASI Mayat. [Dok. Polsek Jonggol]

SuaraBali.id - Sri Widayu tewas bersimbah darah karena utang bisnis pisang Rp 515 ribu. Sri Widayu dibunuh mengenaskan. Sri Widayu tewas bersimbah darah.

Sri Widayu adalah tukang keripik pisang. Sri Widayu adalah perempuian 48. Sri Widayu tewas mengenaskan di kamar kontrakanya di Jalan By Pass Ngurah Rai nomor 55X Sanur, Bali.

Sri Widayu dibunuh dengan motif utang piutang. Sri Widayu dibunuh Basori Arifin, pedagang pisang.

Basori Arifin ditangkap Tim Resmob Polresta Denpasar, Sabtu (6/2/2021) dini hari di Bondowo Jawa Timur. Basori Arifin masih berusia 23 tahun.

Baca Juga:Kepala Sri Widayu Pecah Digetok LPG saat Lagi Masak, Kompor Masih Menyala

"Motifnya utang piutang. Di mana pelaku menagih hutang ke korban sebanyak Rp 515.000. Mereka bisnis pisang," terang Kapolresta Denpasar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan didampingi Kasatreskrim Kompol Dewa Anom Danujaya saat jumpa pers di Mapolresta Denpasar, Sabtu (6/2/2021).

Antara Basori Arifin dan pelaku baru kenal hampir kurang lebih 2 bulan. Selama saling mengenal, mereka berbinis pisang mentah.
Di mana korban sebagai pedagang keripik dan pelaku yang suplai pisang ke korban.

Namun selama berbinis itu korban berhutang ke pelaku sebesar Rp 515.000.

Kombes Jansen mengatakan utang yang dimiliki korban sudah berlangsung selama 2 bulan, namun belum bisa dibayarkan. Bahkan korban Sri Widayu berjanji akan mengembalikan jika uangnya sudah terkumpul.

"Dia (pelaku) mau menagih karena korban janji akan mengembalikan tapi saat ditagih korban marah. Istri pelaku hanya dijadikan saksi karena tidak melakukan apa-apa karena dia juga kena pukul oleh korban," beber mantan Wadireskrimsus Polda Papua Barat itu.

Baca Juga:Sri Widayu Dibantai Pakai LPG Kepala Pecah, Tewas Dekat Warung Jawa Barokah

Dijelaskannya, pascakejadian Selasa (2/2/2021) sekitar pukul 20.30 WITA, pelaku Basori Arifin datang bersama istrinya menggendong bayinya mengendarai motor.

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak