SuaraBali.id - Warga di Jalan Sekar Jepun Utara Banjar Kerta Graha Desa Penatih Dangin Puri Denpasar Timur, Minggu (3//1/2021), dibuat geger atas penemuan mayat membusuk dalam sebuah rumah.
Diketahui, mayat tersebut bernama Wayan Sentana (70). Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban dan diduga meninggal karena sakit.
Saksi warga bernama I Nyoman Nata (65) mengungkapkan, dua hari lalu dia mencium bau menyengat dan membusuk di rumah tersebut.
Saksi kemudian memberanikan diri menggedor rumah tersebut sekitar pukul 10.00 WITA.
Baca Juga:Polisi Selidiki Kasus Penemuan Pasangan Bersimbah Darah di Kamar Kos
"Ya, saya 2 hari lalu melintas di depan rumah dan mencium bau membusuk," ungkap saksi, dilansir laman Beritabali, Senin (4/1/2021).
Setelah digedor berkali-kali, tidak ada sahutan dari dalam rumah. Sementara korban diketahui tinggal sendirian di rumah tersebut dan tidak pernah keluar rumah. Bahkan, 2 unit mobil masih tampak di parkiran rumah tersebut.
"Waktu saya gedor tak ada respon sehingga saya lapor ke Kelian setempat. Setelah pintu dibongkar paksa korban yang meninggal dunia. Dia ini bekerja di bengkel," beber saksi.
Terkait peristiwa ini Kasubbag Humas Polresta Denpasar, Iptu Ketut Sukadi mengatakan korban berasal dari Banjar Kelod Desa Antiga, Kecamatan Manggis, Karangasem.
Ia tinggal seorang diri di rumah tersebut. Istri dan anaknya sudah lama meninggal dunia.
Baca Juga:Geger! Pasangan Kekasih Asal Medan Bersimbah Darah di Kosan, Si Pria Tewas
Sementara saat mayat ditemukan terlihat seperti orang tidur terlentang di bawah kolong tempat tidur. Sedangkan kepala berada di arah selatan, telanjang bulat, pada perut sebelah kiri ada tempelan koyo hangat.
"Jenazah korban sudah membusuk," ungkapnya.
Selanjutnya, sekitar pukul 10.30 WITA pihak Kepolisian, Kaling Banjar Kerta Graha, bersama dengan warga sekitar masuk ke TKP dengan cara mendobrak pintu rumah korban.
"Sekitar pukul 11.15 WITA, petugas BPBD Kota Denpasar tiba di TKP, dan selanjutnya korban dievakuasi Banjar Kelod, Desan Antiga, Kecamatan Manggis, Karangasem," ungkap Iptu Sukadi.
Dalam kejadian itu, kata Iptu Sukadi, pihak keluarga mengaku sudah menerima ikhlas dan menganggapnya sebagai musibah.
"Pihak keluarga sudah ikhlas dan sudah membuat surat pernyataan," pungkasnya.