Dijadikan PSK, 2 Pelajar di Denpasar Dibayar Rp 150 Ribu

Awalnya keduanya diajak jalan-jalan.

Husna Rahmayunita
Sabtu, 05 Desember 2020 | 17:37 WIB
Dijadikan PSK, 2 Pelajar di Denpasar Dibayar Rp 150 Ribu
Ilustrasi - Pelajar di Denpasar dijadikan PSK (Antara/Ist)

SuaraBali.id - Kisah memilukan, dua pelajar di Denpasar dijadikan PSK oleh seorang laki-laki berinisial AL (20).

Kedua pelajar tersebut berinisial NMF dan NKT yang masih berumur 16 tahun. Mereka menjadi korban perdagangan manusia.

Modusnya pelaku yakni menawarkan keduanya lewat aplikasi MiChat. Kedua korban melayani pria hidung belang dengan tarif Rp 150 ribu per orang.

Dikutip dari Beritabali.com (jaringan Suara.com), kejadian bermula dari NMF berkenalan dengan AL di media sosial dan berujung bertukar nomor Whatsapp.

Baca Juga:PSK Dirampok dan Dianiaya Usai Layani Pelanggan, Pelakunya Bonyok Dihajar

Keduanya janjian untuk bertemu pada 6 Oktober 2020 lalu. Saat itu, AL mengajak NMF jalan-jalan ke Bedugul.

NMF lalu mengajak temannya NKT untuk turut. Ketiganya lalu mengendarai mobil yang dibawa AL jalana-jalan di seputaran Denpasar.

Namun di tengah jalan, tersangka AL beralasan tidak punya uang membeli bensin ke Bedugul. Pemuda itu lalu mengajak korban ke rumah temannya bernama Vian untuk beristirahat, sementara dia mengembalikan mobil.

Ilustrasi pengguna jasa pekerja seks komersial (Shutterstock).
Ilustrasi - Pelajar di Denpasar dijadikan PSK (Shutterstock).

"Malam itu, Aldi dan Vian datang mengendarai satu motor dan mereka bonceng 3 mencari hotel dengan tujuan istirahat yakni di Hotel Oyo di Jalan Tukad Badung Renon," ujar Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol I Dewa Putu Gede Anom, Sabtu (5/12/2020).

Pelaku lalu memesan satu kamar hotel, setelah itu temannya Vian pulang sekitar pukul 23.00 WIB. Namun entah bagaimana pelaku dan korban yang berada di hotel sepakat mencari uang dengan cari BO.

Baca Juga:Habis Ngamar Kurang dari 5 Menit, PSK Dianiaya Penjudi yang Terlilit Utang

Anom menuturkan, tersangka AL memiliki ide untuk mendownload Michat untuk mencari tamu. Sekira pukul 01.00 Wita, lewat aplikasi michat, NMF mendapat tamu dan dibayar sebesar Rp 150 ribu. Tak lama, sekira pukul 02.00 Wita datang lagi dua tamu.

NMF dan NKT langsung melayani tamu tersebut, setelah selesai dibayar Rp 150.000 per orang. Dari hasil uang lendir tersebut, tersangka AL yang memegang uang untuk pembayaran kamar hotel.

Sedangkan sisanya masih dipegang AL Agar kedoknya tidak terbongkar, kedua korban diajak AL pindah ke hotel Amerta, Hotel GM Bali, Hotel Dedelis dan Hotel Graha Pande, tertanggal 30 Nopember 2020.

Ilustrasi prostitusi online. (Shutterstock)
Ilustrasi- Pelajar di Denpasar dijadikan PSK (Shutterstock)

Di hotel tersebut, kedua korban kembali dijual ke lelaki hidung belang. Mirisnya saat berada di Hotel Graha Pande, korban NMF mendapat perlakuan kasar dari AL. Korban dianiaya hingga akhirnya mereka berniat kabur dari pada 1 Desember 2020 lalu.

"Setelah kabur dari hotel, korban melaporkan ke orang tuanya dan kemudian dilaporkan ke Polresta Denpasar," ungkap Anom.

Mendapat laporan tersebut, polisi lantas melakukan penyelidikan. Tak butuh waktu lama, polisi berhasil menangkap pelaku AL di Denpasar Selatan, Kamis (3/12)

Dari keterangan tersangka AL memang sudah merencanakan akan menjual kedua korban ke lelaki hidung belang untuk mendapatkan untung.

"Pelaku sudah merencanakan menjual para korban. Sementara ini masih didalami," tegas Anom.

Atas perbuatannya, pria tersebut terancam hukuman penjara paling lama 15 penjara dan denda Rp 120 juta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak