Karena itu, jadwal pengangkutan diperketat dan ditambah. Setelah pengangkutan, mandor juga diminta untuk melakukan pengecekan lagi untuk memastikan seluruh sampah terangkut dan tidak ada yang tercecer.
"Kita harus pahami, bahwa meningkatkan kesadaran masyarakat akan diiringi penambahan volume sampah di TPS. Karena pembuangan sampah di TPA liar kini sudah berkurang," terangnya.
Demikian pula pada petugas penyapuan, di kawasan kota harus tetap menjaga kebersihan wilayah kerjanya.Tidak boleh ada sampah berceceran di sekitar taman dan fasum lainnya. Pelayanan penyapuan jangan hanya sekedar nyapu dan sekedar lewat.
"Rute tugasnya harus benar-benar bersih," tekannya.
Baca Juga:Bali Bangkit, Jadi Tuan Rumah Konferensi Internasional MSEAP 2021
Kepada masing-masing petugas, Kujus juga mewajibkan membawa keranjang atau kantong sampah. Ditekankan pula, agar petugas tidak membuang sampah di selokan atau sungai karena berpotensi menuai sorotan. Karena sampah ini harus ditempatkan sementara di TPS.
"Jangan sampai petugas kebersihan justru menuai sorotan karena membuang sampah sembarangan. Kalo ada petugas yang kami temukan melanggar, akan kami tindak," tegasnya.
Di bagian akhir, Kujus mengajak seluruh mandor untuk saling bersinergi untuk memberikan pelayanan kebersihan ini. karena Kota yang indah, identik dengan kota yang bersih. Maka dengan cara bahu-membahu menjaga kebersihan, Kota Gianyar akan terlihat lebih indah, asri dan sedap dipandang mata.
"Setelah disadari bersama besarnya manfaat menjaga kebersihan bagi Kota Gianyar, niscaya kesadaran menjaga kebersihan Kota akan terus meningkat," pungkasnya.
Baca Juga:Kasus Covid-19 Provinsi Bali Bertambah 89 Orang
- 1
- 2