"Sangat jauh dan terdampak sekali akibat pandemi ini. Kita sepi sudah sejak bulan April, Mei Juni. Sempat naik di awal Juli hingga libur Agustus. Namun sempat sepi lagi mas terutama ketika penerapan pembatasan sosial bersekala besar (PSBB) oleh pemerintah DKI. Itu kami terdampak mas.," imbuhnya.

Nasi Pedas Bu Andika ini memiliki tiga gerai yang sudah terkenal bagi kalangan wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Gerai nasi pedas ini dapat mudah ditemui di Jala Raya Kuta Tuban, Jalan Patih Jentik dan Jalan raya Blambangan Kuta.
Selama pandemi, gerai kuliner ini tetap menerapkan protokol kesehatan demi mencegah kasus Covid-19 di Bali.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kadek Muliasih, salah seorang staf kasir di salah satu gerai oleh-oleh di delat pantai Kuta. Menurutnya, pandemi ini benar-benar membuat bisnis di toko yang dijaganya terimbas.
Baca Juga:Studi: Kecemasan Selama Covid-19 Berpengaruh Terhadap Citra Tubuh
"Untuk berapa penurunannya itu bos kami yang tau. Tapi yang jelas sangat terdampak. Gerai kami memilih tetap dibuka karena kami optimis wisatawan khususnya wisatawan domestik akan kembali ramai," tandasnya.

Di lain pihak, meski pariwisata domestik sudah dibuka, beberapa objek wisata di Bali masih terlihat sepi. Seperti yang terlihat di Pantai Kuta. Di sana, hampir tidak ada aktivitas masyarakat maupun wisatawan.
Pantai yang biasanya ramai dari kunjungan wisatawan untuk bermain surfing atau sekedar bermain pantai kini sepi seperti tak berpenghuni. Beberapa stand minuman serta gerai art shop masih banyak yang tutup.
Kontributor : Sultan
Baca Juga:Begini Cara Sederhana Hilangkan Stres di Kala Pandemi Covid-19