Jadi Momen Sakral, Inilah Tradisi Unik saat Hari Raya Galungan dan Kuningan

Kira-kira apa saya ya tradisi unik tersebut?

Husna Rahmayunita
Rabu, 16 September 2020 | 15:58 WIB
Jadi Momen Sakral, Inilah Tradisi Unik saat Hari Raya Galungan dan Kuningan
Sejumlah Umat Hindu saat persembahyangan Hari Raya Galungan di Ubud, Bali, Rabu (10/2).

SuaraBali.id - Hari Raya Galungan dan Kuningan menjadi momentum penting bagi umat Hindu di Bali. Serangkaian tradisi unik pun dilangsungkan saat perayaan Hari Suci tersebut.

Pada tahun 2020, Hari Raya Galungan jatuh pada Rabu (19/9). Sedangkan Hari Raya Kuningan akan dirayakan pada Sabtu (26/9).

Warga Bali antusias melaksanakan serangkaian tradisi di Hari Raya Galuangan meski di tengah pandemi Covid-19.

Biasanya, tradisi tersebut juga bisa disaksikan oleh para wisatawan yang berkunjung ke Pulau Dewata.

Baca Juga:11 Bandara yang Sediakan Rapid Test, Lengkap dengan Info Harga Rapid Test

Perayaan ini sayang untuk dilewatkan sebab merupakan momen 210 hari sekali.

Berikut merupakan tradisi unik Hari Raya Galungan dan Hari Raya Kuningan:

1. Memunjung

Tradisi unik yang pertama adalah Memunjung. Ini merupakan tradisi mengunjungi kuburan dengan membawa sesajen seusai melaksanakan sembahyang di pura pada Hari Raya Galungan.

Jika jasad masih dalam kubur dan belum dilaksanakan upacara Ngaben, keluarga wajib untuk mengunjungi makam sanak saudaranya. Keluarga mengunjungi makam sembari memanjatkan doa agar roh dapat tenang di alam baka. Jasad yang belum dilaksanakan upacara Ngaben, menurut kepercayaan umat Hindu masih belum menyatu dengan Ida Sang Hayang Widhi.

Baca Juga:Desa Adat Legian Perketat Protokol Kesehatan Jelang Hari Raya Galungan

2. Perang Jempana

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak